REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penjual arang batok kelapa dan tusuk sate mendulang rezeki saat perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah. Pedagang tersebut mampu menjual arang sebanyak 400 bungkus setiap harinya.
"Kalau hari biasa paling cuma 50 bungkus arang," ungkap pemilik agen arang batok kelapa Elis di kawasan Cinere, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Arang batok kelapa yang didapat dari luar Jakarta ini diburu sejak mendekati Hari Raya Idul Adha. Arang ini digunakan untuk membakar sate daging kurban. Meski banyak diburu oleh masyarakat pada hari penyembelihan, harga satu bungkusnya tetap alias tidak ada kenaikan. Hal itu berbeda dengan harga kelapa yang meningkat pada Hari Raya Idul Adha.
"Kalau harga arang tetap tetap tidak naik, Rp 10 ribu. Kalau kelapa ada kenaikan menjelang lebaran haji, jadi Rp 15 ribu," ucap dia.
Memasuki musim Lebaran Haji atau Idul Adha, penjualan kelapa juga meningkat hingga 200 buah kelapa per hari. Dia mengaku kalau hari biasa hanya berkisar 60 buah yang bisa dijual.
Tidak hanya Elis, penjual arang batok kelapa dan tusuk sate dadakan di kawasan Pasar Kebayoran Lama juga mendulang banyak keuntungan. "Ya Alhamdulillah, pembeli banyak kalau masuk lebaran haji. Sehari bisa habis 100 bungkus arang," ucap penjual arang dadakan di Pasar Kebayoran Lama, Iwan.
Dia mengaku biasanya kalau masyarakat yang membeli ini tidak hanya satu atau dua bungkus. Mereka bisa membeli hingga 10 bungkus bahkan ada juga yang membeli hingga 20 bungkus dalam sekali transaksi.