Selasa 12 Jul 2022 16:22 WIB

Buka Bintek Pelayanan Usaha Mineral, Ganjar Ajak Penambang Ilegal Bertobat

Lingkungan akan tetap terjaga begitu pula suplai untuk kebutuhan pembangunan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Buka Bintek Pelayanan Usaha Mineral Ganjar Ajak Penambang Ilegal Bertobat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Buka Bintek Pelayanan Usaha Mineral Ganjar Ajak Penambang Ilegal Bertobat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali menegaskan persoalan legalitas dan dampak lingkungan kepada para pelaku usaha pertambangan (Galian C) yang ada di Jawa Tengah.

Meski kebutuhan material Jawa Tengah mencapai 131 juta dan pembangunan juga masih cukup banyak, good mining practice (praktik pertambangan yang baik) juga penting untuk dikedepankan.

Baca Juga

“Terus terang, saya itu maunya best practice, tapi yang terjadi kebanyakan adalah bad practices,” kata gubernur saat membuka Bimbingan Teknis (Bintek) Pelayanan Usaha Mineral kepada Pemegang Izin Usaha Pertambangan Mineral, di Hotel Gets, Kota Semarang, Selasa (12/7/2022).

Maka, lanjutnya, bimbingan teknis ini menjadi penting dilakukan. Apalagi ada pendelegasian kewenangan dalam konteks perizinan pertambangan yang perlu disosialisasikan kepada para penambang.

Dengan begitu, para penambang juga tahu regulasinya, mau mengurus perizinnya sekaligus patuh dengan persyaratan apa saja yang harus dilengkapi. “Jangan kemudian takut untuk mengurus perizinan,” tegas gubernur.

Dalam kesempatan ini, gubernur juga menyinggung terkait tata ruang yang baik, cara penambangan yang baik, cara pengangkutan hasil tambang yang baik dan proaktif terhadap berbagai regulasinya.

Sehingga jika semua itu bisa dipenuhi --di Jawa Tengah ini-- maka para penambang akan ‘naik’ kelas dan praktik penambangan yang dilakukan juga tidak akan bersinggungan dengan persoalan lingkungan.

Sebab dalam beberapa kasus yang jamak dilaporkan masyarakat, antara lain karena ada kerusakan jalan akibat penambangan dan kerusakan lingkungan yang kurang diperhatikan oleh pelaku penambangan juga terkait keterlibatan masyarakat yang kurang.

Maka lingkungan akan tetap terjaga begitu pula suplai untuk kebutuhan pembangunan juga bisa terjaga. “Nah ini yang masuk ke kita (Jawa Tengah) masih banyak yang ilegal dan biasanya juga  backing- backingan,” tegasnya.

Bimbingan teknis ini, lanjut Ganjar, juga menjadi momentum yang dapat digunakan untuk memperbaiki bersama apa yang selama ini belum berjalan baik terkait dengan Kegiatan penambangan.

Kehadiran dari Pemerintah Pusat dan provinsi, serta para pelaku usaha penambangan sangat penting untuk bersama menuju best mining practice di Jawa Tengah.

Terlebih dalam bintek ini juga diikuti oleh perwakilan pelaku usaha pertambangan dari Yogyakarta dan Jawa Timur.

Untuk itu, gubernur mengajak kepada para pelaku pertambangan ilegal untuk bertobat. “Ayolah tobat bareng, karena sekarang banyak pelaku pertambangan yang sudah bagus dan mereka yang bagus bisa kita jadikan contoh,” tegasnya.

Sehingga pembangunan akan bisa memitigasi potensi- potensi kerusakan lingungan yang ada, izinnya bisa gampang dan Jawa Tengah juga bisa membuktikan jika izinnya tidak memakai uang.

“Ini beneran, karena itu hal yang rawan. Izin pertambangan itu rawan suap dan sudah ada berapa yang ditangkap karena izin pertambangan dan ini penting menjadi catatan,” tandas guberur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement