Senin 11 Jul 2022 19:42 WIB

Survei Terkait Presidensi G20 Cermin Agenda Ekonomi Masih Kalah oleh Isu Politik

Menurut survei Indikator, hanya 30 persen masyarakat tahu Indonesia Presidensi G20.

Personel Polda Bali berjaga menjelang pelaksanaan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, Kamis (7/7/2022). Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, hanya 30 responden yang mengetahui bahwa Indonesia Presidensi G20 pada tahun ini. (ilustrasi)
Foto:

Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia, menanggapi hasil survei yang mengatakan hanya 30 persen publik yang tahu Indonesia presidensi G20. Bahlil mengatakan, pemerintah akan terus mensosialisasikan kegiatan G20.  

"Tapi kita terus sosialisasi posisi Indonesia dan kegiatan G20. Contoh kemarin kita lakukan rapat klaster investasi dan perdagangan di Solo," kata Bahlil secara daring.

Menurut Bahlil, antusiasme masyarakat lebih besar melihat pilpres atau pilkada daripada G20. Bahlil menilai, animo masyarakat terhadap agenda-agenda ekonomi tidak terlalu signifikan meski sudah disosialisasikan.

"Jadi tema-tema ekonomi apalagi high class, di tingkat bawah sekalipun sudah kita sosialisasikan tapi mereka agak kurang dapat respons yang sama baiknya ketika ada persoalan domestik?" ujarnya.

Bahlil menuturkan dalam kegiatan G20 Indonesia mendorong investasi inklusif dan berkeadilan. Menurutnya negara-negara maju yang termasuk dalam G20 belum bijak menyikapi negara-negara berkembang untuk lebih maju. 

"Mereka menginginkan kita ekspor barang mentah. Padahal mereka tahu ketika ekspor mentah itu kaitannya dengan lingkungan, tata kelola lingkungan yang mungkin tdk bisa kita kelola 100 persen bahkan nilai tambahnya bukan di kita tapi di negara orang," jelasnya.

 

In Picture: Presiden Joko Widodo Hadiri KTT G7 di Jerman

photo
Presiden Jokowi saat melakukan sesi foto bersama para pemimpin negara lainnya di acara KTT G7. - (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement