Senin 11 Jul 2022 15:15 WIB

Petani Tanam Kembali Tembakau di Lahan Kabupaten Lombok Tengah

Ribuan hektare lahan tembakau sempat rusak akibat hujan lebat pada akhir Juni 2022.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petani memikul hasil panen daun tembakau di lahan pertanian Genting, Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/7/2022).
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Petani memikul hasil panen daun tembakau di lahan pertanian Genting, Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (9/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Lombok Tengah, menyebutkan, ribuan hektare lahan di wilayahnya, saat ini telah kembali ditanami tembakau. Hal itu setelah sebelumnya kawasan tersebut rusak akibat hujan lebat yang terjadi di akhir Juni 2022.

"Petani tembakau yang gagal panen dampak hujan itu telah kembali melakukan penanaman ulang," kata Kepala Distanak Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Taufikurahman di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/7/2022).

Para petani tembakau di Lombok Tengah telah diingatkan oleh mitra maupun para petugas penyuluh untuk tidak terlalu cepat melakukan penanaman. Hal itu karena cuaca hujan yang tidak menentu pada awal musim kemarau 2022.

Baca: Tanam 40 Ribu Bibit Bakau, Sandi Dukung Konsep Pariwisata Berkelanjutan

Namun, banyak petani tembakau yang berspekulasi melakukan penanaman, sehingga dampak hujan yang terjadi banyak yang gagal panen. "Total luas lahan tembakau yang terdampak itu sekitar 1.800 hektare di wilayah Kecamatan Pujut," kata Lalu.

Ribuan hektare tanaman tembakau yang rusak akibat hujan tersebut, karena rata-rata petani tembakau itu melakukan penanaman tanpa membuat irigasi atau saluran. Sehingga ketika hujan lebat tanaman tembakau petani terendam. "Kalau petani tembakau kita yang membuat saluran irigasi, tanaman tembakau mereka masih aman," kata Lalu.

Dia menuturkan, bantuan kepada para petani tembakau yang gagal panen tersebut memang tidak ada, karena tanaman tembakau merupakan tanaman komersial. Meski begitu, bantuan yang diberikan oleh pemerintah itu berupa fasilitas melalui dana DBCHT. "Tidak ada bantuan, kecuali bantuan berupa fasilitas," kata Lalu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah ke depan akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat atau petani tembakau dengan melakukan penyuluhan, agar teknik budidaya bisa diperbaiki dan bisa mengantisipasi gagal tanam. "Ke depan kita akan coba perbaiki teknik budidaya penanaman tembakau," kata Lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement