Senin 11 Jul 2022 14:08 WIB

DLH DKI Uji Sampel Air Kali Baru Terkait Temuan Ikan Mati

Dinas Lingkungan Hidup DKI menguji sampel air Kali Baru terkait temuan ikan mati.

Anak-anak mencari batu di dekat tumpukan sampah di kawasan Kali Baru, Cilincing, Jakarta. Dinas Lingkungan Hidup DKI menguji sampel air Kali Baru terkait temuan ikan mati.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak mencari batu di dekat tumpukan sampah di kawasan Kali Baru, Cilincing, Jakarta. Dinas Lingkungan Hidup DKI menguji sampel air Kali Baru terkait temuan ikan mati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menguji sampel air Kali Baru di Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah ditemukan ikan sapu-sapu mati dan bangkainya hanyut terbawa arus sungai.

"Kami harus cek di laboratorium," kata Kepala Seksi Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ikhwan di Jakarta, Senin (11/7/2022).

Dia menjelaskan pengujian sampel air sungai itu membutuhkan waktu sekitar 12 hari kerja untuk mengetahui penyebab ikan berwarna hitam itu mati bersamaan.

Selain mengambil sampel, petugas juga membersihkan sampah yang ada di aliran sungai yang saat ini warna airnya cokelat keruh. Meski begitu, pihaknya belum melarang warga mendekati kawasan aliran sungai tersebut.

Sebelumnya, warga melaporkan adanya ikan sapu-sapu yang mati dan bangkainya terbawa arus tepatnya di aliran sungai yang mengalir di RT 001 RW08 di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan menerjunkan tim untuk mengambil sampel air sungai dan diteliti di laboratorium. Dengan demikian, belum diketahui penyebab banyaknya ikan sapu-sapu itu mati mendadak. Namun, diperkirakan lingkungan yang tercemar menjadi penyebab ikan tersebut mati.

Sementara itu, adanya temuan ikan sapu-sapu mati dan bangkainya terbawa arus, mendapat perhatian warganet karena video hanyutnya bangkai ikan itu viral di media sosial.

Sejumlah warganet menanggapi beragam di antaranya pencemaran diperkirakan sudah tinggi sehingga membuat ikan tersebut mati karena ikan sapu-sapu biasanya masih bisa bertahan hidup meski lingkungan air sungai sudah tercemar.

"Ikan terkuat saja bisa mati, pencemarannya sudah parah berarti," ucap seorang warganet @ariyanto.94.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement