Ahad 10 Jul 2022 09:20 WIB

Banjarmasin Catat Ekspor 677 Tanaman Hias

Ekspor tanaman hias yang kini semakin potensial mendukung program Gratieks.

Petani membawa tanaman hias (ilustrasi). Berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, selama periode enam bulan pertama 2022, jumlah tanaman hias yang diekspor dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebanyak 677 tanaman.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petani membawa tanaman hias (ilustrasi). Berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, selama periode enam bulan pertama 2022, jumlah tanaman hias yang diekspor dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebanyak 677 tanaman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, selama periode enam bulan pertama 2022, jumlah tanaman hias yang diekspor dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebanyak 677 tanaman.

"Frekuensinya sampai 12 kali ekspor dengan total nilai Rp87 juta," kata Kepala Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Drh Nur Hartanto di Banjarmasin, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga

Yang terbaru, Karantina Pertanian Banjarmasin melalui wilayah kerja Bandara Internasional Syamsudin Noor melakukan sertifikasi ekspor tanaman hias tujuan Amerika Serikat yaitu platycerium. Dijelaskan Hartanto, petugasnya memberikan pelayanan cepat, tepat, dan benar ketika harus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tanaman hias yang akan diekspor.

Mengingat salah satu ciri komoditas hortikultura adalah tidak tahan lama. Begitu pula terhadap 11 batang tanaman hias jenis platycerium yang kali ini diperiksa. Tanaman tersebut harus segera sampai di negara tujuan, sehingga pelayanan harus dilakukan dengan cepat.

Hartanto menyebut pemeriksaan platycerium harus dilakukan secara hati-hati, karena daun atau entalnya mudah rusak. Padahal bagian ini yang membuatnya menjadi idola.

"Namun yang lebih penting lagi tidak boleh terdapat organisme pengganggu tumbuhan karantina yang berupa nematoda," jelasnya.

Diketahui platycerium merupakan tanaman jenis epifi dinikmati dari keindahan ental yang menjuntai seperti tanduk rusa, dan ada juga yang melebar menyerupai sayap. Tanaman ini tergolong mudah dalam perawatannya.

Di sisi lain, Hartanto mengakui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang gelorakan Kementerian Pertanian telah membangkitkan gairah para petani milenial untuk melebarkan bisnisnya termasuk ekspor tanaman hias yang kini semakin potensial mendukung program Gratieks.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement