Sabtu 09 Jul 2022 20:02 WIB

Puluhan Ekor Sapi di Cianjur Mati karena PMK

Petugas dikerahkan ke lokasi penyembelihan hewan qurban memastikan tidak PMK.

Sapi kurban diperiksa untuk memastikan tidak mengidap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Sapi kurban diperiksa untuk memastikan tidak mengidap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ilustrasi.

PREPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan ekor sapi di sejumlah peternakan di Cianjur, Jawa Barat, mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Karena itu, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Cianjur menggencarkan pemberian vaksinasi untuk menekan penyebaran virus.

Kepala Disnakanlut Cianjur, Ahmad Rifai mengatakan, tercatat hingga satu hari menjelang Hari Raya Idul Adha, 50 ekor sapi di sejumlah peternakan di Cianjur mati karena PMK. Banyak peternak menyembelih sapi yang terkena PMK karena dagingnya tidak berbahaya untuk dikonsumsi.

Baca Juga

"Kami langsung menginstruksikan Puskeswan untuk memeriksa secara acak lokasi pemotongan hewan qurban pada hari H Idu Adha, termasuk menerjunkan tim untuk melakukan uji sampling secara acak karena sudah ditemukan kasus PMK pada sapi yang akan diqurbankan," katanya di Cianjur Sabtu (9/7/2022).

Pemda akan memastikan tidak ada sapi yang terpapar PMK disembelih saat Idul Adha. Pada Sabtu, semua tim dan petugas mendatangi sejumlah titik dan peternakan guna memastikan tidak ada hewan qurban yang mengidap PMK.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, untuk mencegah penyebaran PMK, pihaknya mempercepat vaksinasi untuk sapi. Tercatat, 4.700 ekor sapi sudah terdaftar untuk menjadi prioritas sasaran vaksinasi beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

"Vaksinasi diutamakan untuk sapi yang akan disembelih esok hari atau pada hari Ahad. Kami pastikan stok vaksin mencukupi dan ribuan sapi yang akan dikurbankan dalam kondisi sehat dan tidak terpapar penyakit," katanya.

Pihaknya sudah memerintahkan petugas kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan hewan qurban di semua lokasi pemotongan hewan qurban di Cianjur. "Kalau ditemukan ada hewan qurban yang terjangkit jangan dulu dipotong, diwajibkan hanya hewan yang sehat dan sesuai syariat yang disembelih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement