REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerjunkan sebanyak 150 petugas pengawas dan pemantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1443 Hijriah. "Sebanyak150 petugas itu terdiri dari petugas paramedis dan medis yang ada di dinas, petugas inseminator atau kawin suntik, dan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) baik koas maupun mahasiswa," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat (8/7/2022).
Dia mengatakan, semua petugas pengawas dan pemantau hewan kurban tersebut sudah diberikan bimbingan teknis (bimtek) dari pemerintah, agar memahami tugas dan pekerjaan di lapangan saat pemotongan pada 9 dan 10 Juli 2022."Di Bantul ada dua hari pemotongan, dua hari Idul Adha pada 9 dan 10 Juli, nanti pada hari itu kami mohon petugas untuk bisa memantau pelaksanaan pemotongan hewan baik secara syariat Islam maupun secara kesehatan dari ternak itu," katanya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan nantinya benar-benar bisa mewujudkan daging yang baik, daging sehat yang siap dikonsumsi masyarakat Kabupaten Bantul pada pelaksanaan hari raya Idul Adha 2022. Joko mengatakan, pada Idul Adha tahun 2021, jumlah sapi yang dipotong di Bantul mencapai 6.500 ekor, sedangkan kambing dan domba sekitar 12 ribu ekor lebih yang dipantau dari sebanyak 2.202 mushola maupun masjid se-Bantul.
Dia mengatakan, padahal di seluruh Bantul jumlah mushola dan masjid mencapai 2.700 tempat, sehingga lokasi pemotongan hewan kurban tidak semuanya terpantau."Makanya petugas yang akan memantau hewan kurban tahun ini kami menerjunkan 150 orang, kebetulan ada dua hari Idul Adha, sehingga mungkin nanti bisa menyasar lebih banyak dibanding tahun 2021," katanya.