REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara mandiri di semua sekolah negeri mulai TK hingga sekolah menengah pertama pada tahun ajaran baru 2022/2023.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Isdarmoko di Bantul, Kamis, mengatakan, sesuai kalender akademik yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, bahwa pada Senin 11 Juli 2022 adalah merupakan awal tahun pelajaran baru 2022/2023 serentak secara nasional."Dan kami sepakat besok diluncurkan secara serentak bahwa semua sekolah di Bantul dari jenjang TK, kemudian SD, SMP khususnya yang negeri untuk melaksanakan IKM secara mandiri, untuk pilihan jalur kategori merdeka berubah," katanya.
Menurut dia, IKM kategori merdeka berubah itu jadi pilihan yang kedua, karena yang pertama merdeka belajar, kemudian pilihan yang ketiga adalah kurikulum merdeka berbagi. Dia mengatakan, untuk persiapan yang dilakukan setelah semua sekolah selesai dalam melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang berlanjut daftar ulang antara 7 dan 8 Juli, sekolah persiapan masuk dengan diawali masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dengan penjelasan-penjelasan."Untuk persiapan guru guru, sudah dimulai sejak kemarin, kami sampaikan bahwa sekolah semua harus mempersiapkan langkah-langkah tentang implementasi kurikulum merdeka itu, terutama kaitannya dengan pengisian di aplikasi, sudah kita sosialisasikan agar semua aktif," katanya.
Ia mengatakan, apalagi penerapan IKM di sekolah merupakan program baru dan yang dilakukan di Bantul adalah secara mandiri, dan langkah yang diambil kementerian tidak ada pendidikan dan pelatihan (diklat) berjenjang secara luring atau tatap muka."Istilahnya belajar mandiri melalui laman laman yang ada di web kementerian, jadi ada Surat Edaran dari Kementerian tentang IKM, ini sudah kita sampaikan kepada sekolah, semua sekolah harus melakukan tahapan-tahapan, langkah-langkah persiapan sesuai dengan surat itu," katanya.
Dia juga mengatakan, bahwa kurikulum merdeka ini berbeda dengan kurikulum yang diterapkan sebelumnya, dan kurikulum ini sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman, kondisi, situasi, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi."Ini yang membedakan dengan kurikulum 2013, termasuk bagaimana paradigma mengajar harus berubah berpusat pada siswa dan berbasis IT, sehingga mau tidak mau guru harus melek teknologi, juga ada pembelajaran 'project', sehingga harus ada persiapan tersendiri," katanya.