REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kalangan anggota TNI AD yang bertugas di Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha Curupdi Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, diminta menjaga kerukunan antar alat negara yang ada di wilayah itu.
"Menjaga kerukunan antaralat negara itu hukumnya wajib, sama dengan NKRI harga mati. Aparat di mana pun dia, sesama unsur aparat TNI/Polri harus satu tidak boleh ada ribut-ribut. Itu tidak boleh," kata Komandan Brigade Infanteri8/Garuda Caktidi Rejang Lebong, Kolonel Infantri Andar DPanggabean, usai memimpin upacara serah-terima kabatankomandan Batalion Infantri 144/Jaya Yudha Curup, Rabu (6/7/2022).
Ia menjelaskan, kerukunan antar aparat ini perlu dijaga sehingga dapat menjalankan tugas bersama-sama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pembangunan di daerahnya masing-masing. Pentingnya menjaga kerukunan antar aparat ini, kata dia, selalu dia tekankan kepada prajurit TNI di bawah komando Brigade Infantri 8/Garuda Caktiyang meliputi dua batalion infantri yakni Batalion Infantri 144/Jaya Yudha Curup dan Batalion Infantri141/Aneka Yudha Jaya Prakosa diMuara Enim.
Sementara itu, untuk personel komandan Batalion Infantri 144/Jaya Yudha Curup, kata dia, saat ini telah dijabat Mayor Infantri Eko Budiarto yang sebelumnya bertugas di Kodam II/Sriwijaya, sedangkan pejabat lama, Letnan Kolonel Infantri Andri Suratman,memegang jabatan baru sebagai komandan Depo Pendidikan dan Latihan Tempur Resimen Induk Kodam II/SriwijayadiBaturaja, Kabupaten OKU.
"Di Brigade Infantri 8/Garuda Cakti ini yang kedua, kemarin di 141 sekarang di 144. Ini dilakukan dalam rangka pembinaan dan rotasi biasa," kata dia.
Ia berharap dengan adanya pergantian komandan Batalion Infantri 144/Jaya Yudha ini, regenerasi pemimpin dan penyegaran satuan bisa berjalan. Kemudian satuan ini bisa memelihara kemampuannya bahkan tugas-tugas pembinaan bisa ditingkatkan dengan kreasi maupun modifikasi yang baru sehingga bisa meningkatkan kemampuan prajurit TNI.