Rabu 06 Jul 2022 00:15 WIB

BPJS Kesehatan Pertahankan Predikat WTM Selama 8 Tahun

Tahun 2022, BPJS Kesehatan masih memiliki berbagai tantangan yang harus diperbaiki,

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Warga memperlihatkan kartu Indonesia sehat dari BPJS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Selasa (5/7/2022). Pemerintah sedang membahas penyesuaian tarif Indonesian Case Based Group (INA CBGs) BPJS Kesehatan yang mencakup rangkaian perawatan dari awal hingga selesai sebagai upaya memberikan pelayanan yang lebih baik, luas dan efisien kepada peserta BPJS.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Warga memperlihatkan kartu Indonesia sehat dari BPJS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Selasa (5/7/2022). Pemerintah sedang membahas penyesuaian tarif Indonesian Case Based Group (INA CBGs) BPJS Kesehatan yang mencakup rangkaian perawatan dari awal hingga selesai sebagai upaya memberikan pelayanan yang lebih baik, luas dan efisien kepada peserta BPJS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--BPJS Kesehatan masih bisa mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2021 dari akuntan publik. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, sudah delapan kali berturut-turut BPJS mempertahankan capaian tersebut sejak beroperasi pada tahun 2014.

“Tentunya berbagai capaian di tengah pandemi Covid-19 ini tidak didapat tanpa kerja keras. BPJS kesehatan terus membuat gebrakan baru dengan memerhatikan kepada publik. Dengan komitmen yang terus kami kedepankan, hal ini lah yang menjadikan BPJS Kesehatan sukses mempertahankan capaian WTM dalam mengelola keuangan,” kata Ghufron di Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga

Ghufron menyebut, capaian selanjutnya yang patut diapresiasi adalah kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) di tahun 2021 telah dinyatakan positif. Hal tersebut dibuktikan dari aset neto yang yang dimiliki hingga tahun 2021 sebesar Rp38,7 triliun.

Posisi aset neto ini masuk dalam kategori sehat dan mampu memenuhi 5,15 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan. Dengan capaian tersebut, BPJS Kesehatan juga senantiasa berupaya untuk menciptakan inovasi, khususnya dari sisi finansial dan ekosistem digitalisasi sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu layanan.

“Di tahun 2022, BPJS Kesehatan masih memiliki berbagai tantangan yang harus diperbaiki, khususnya akses, mutu, efisiensi, ekuitas dan sustainabilitas finansial. Meski dihadang oleh beragam tantangan,harapannya pemerintah, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakatbisa terus bersinergidan berkolaborasi untuk menjawab tantangan dan bersama-sama menjaga penyelenggaraan ProgramJKN yang berkualitas,” tambah Ghufron.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement