REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, nama Gubernur DKI periode 1966-1977 Ali Sadikin dipertimbangkan menjadi nama jalan di Ibu Kota. "Tentu nama tokoh Betawi, tokoh yang baik akan menjadi pertimbangan kami untuk dapat dimasukkan untuk nama jalan," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2022).
Menurut dia, penamaan jalan dengan nama tokoh tertentu termasuk tokoh Betawi bertujuan untuk memberikan penghormatan dan penghargaan serta diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat. Terkait 22 nama jalan yang diambil dari nama tokoh Betawi yang mendapatkan penolakan dari sejumlah warga, Riza mengaku, memahami dan menampung aspirasi tersebut.
Baca: Pendiri Cyrus Network Pasang Alphard Baru Yakin Anies tak Dapat Tiket Pilpres 2024
Meski begitu, ia memastikan sudah melalui proses yang panjang. Terkait kritik penamaan jalan tidak melibatkan DPRD DKI, Riza menyebut, kebijakan penamaan jalan baru sudah melalui proses. "Kami sudah melalui suatu proses, nanti diberitahukan," ucap ketua DPD Partai Gerindra DKI tersebut.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan, wakil rakyat mengusulkan nama Ali Sadikin menjadi nama jalan menggantikan nama Jalan Kebon Sirih. Usulan itu, kata Prasetio, disampaikan ketika HUT ke-494 DKI Jakarta pada 2021. Sayangnya, hingga saat ini, usulan itu tidak pernah terealisasi.
Dia menyoroti tindakan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan yang mengubah 22 nama jalan baru dengan nama tokoh Betawi di Jakarta. DPRD DKI, lanjut dia, juga tidak dilibatkan dalam pembahasan 22 nama jalan baru itu. "Itu (nama Ali Sadikin) diusulkan di paripurna istimewa HUT Jakarta (2021) secara resmi. Tiba-tiba muncul yang lain," tutur politikus PDIP tersebut.