REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan. Masyarakat pun percaya kini sudah nyaman untuk melakukan aktivitas keuangan digital. Kewaspadaan akan keamanan digital tetap diperlukan agar terhindar dari penipuan.
"Keamanan digital menjadi aspek yang perlu mendapat perhatian agar penggunaan layanan digital secara luring dan daring tetap aman. Tidak hanya untuk mengamankan data, tapi juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia," kata Kabid Humas RTIK Kabupaten Blitar, Dian Triwiono saat webinar Makin Cakap Digital untuk kelompok masyarakat wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Lebih jauh kompetensi mengenai keamanan digital meliputi mengamankan perangkat digital seperti ponsel dan laptop, mengamankan identitas digital seperti kartu identitas, mewaspadai penipuan, memahami rekam jejak digital, dan keamanan digital bagi anak.
"Dunia digital serba mudah namun di dalamnya banyak bahaya yang mengancam," kata Dian.
Perhatikan juga mengenai jejak digital yaitu jejak data yang dibuat dan ditinggalkan saat menggunakan perangkat digital. Seperti membuat status, meninggalkan komentar, membuat video harus dipikirkan terlebih dahulu. Seperti saat membuat akun media sosial, email, apa yang diketik di mesin pencari, video apa yang ditonton, iklan yang diklik.
"Kendalikan jejak digital mulai sekarang. Cek kembali ketika berteman di media sosial profil pengguna, jangan membagikan informasi penting tentang diri kita, selalu waspada akan tautan tak dikenal, jangan buka file tak dikenal, jangan merespons panggilan telepon dan pesan yang meminta data pribadi atau password. Mulailah membuat konten positif," tuturnya.
Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer dan Graphologist, Diana Aletheia, Kabid Humas RTIK Kabupaten Blitar, Dian Triwiono dan Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari.