Jumat 01 Jul 2022 03:40 WIB

Gubernur Sumbar Sebut Harga Pangan Stabil Jelang Idul Adha

Masih ada komotiti yang harganya cukup tinggi, seperti bawang dan daging ayam.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Menjelang Hari Raya Idul Adha, 1443 H/2022, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Buya Mahyeldi, bersama sejumlah pejabat terkait memantau ketersediaan stok bahan pangan di Pasar Raya Kota Padang, Rabu (29/6/2022).
Foto: istimewa
Menjelang Hari Raya Idul Adha, 1443 H/2022, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Buya Mahyeldi, bersama sejumlah pejabat terkait memantau ketersediaan stok bahan pangan di Pasar Raya Kota Padang, Rabu (29/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengatakan harga bahan pokok pangan di Sumbar relatif stabil menjelang Idul Adha 1443 H. Pada Rabu (29/6/2022), Mahyeldi bersama sejumlah pejabat terkait memantau ketersediaan stok bahan pangan di Pasar Raya Kota Padang.

"Dari diskusi yang saya lakukan dengan pedagang, diketahui harga sejumlah bahan pokok cenderung stabil," kata Mahyeldi, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga

Mahyeldi menyebut jumlah komoditas pangan strategis, seperti beras, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, cabai keriting, cabai rawit merah, bawang putih, bawang merah, gula pasir dan minyak goreng, dalam kondisi cukup dan aman.

Ia mengatakan harga cabai merah setelah sempat naik sekitar Rp 90 ribu per kilogram pada awal Ramadhan lalu, saat ini harga cabai turun mencapai Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan harga daging sapi relatif stabil di kisaran Rp 140 ribu per kilogram, cabai jawa Rp 90 ribu, yang harga awalnya Rp 100 ribu.

Namun juga terdapat beberapa komoditi yang masih meningkat harganya yaitu harga bawang mencapai Rp 40 ribu lebih dan ayam ras mencapai Rp 27 ribu per kilogram.

Ia melanjutkan harga minyak goreng curah cenderung stabil. Harga minyak curah saat ini masih sekitar Rp 14 ribu perkilo jika membawa jerigen. Kalau menggunakan kantong Rp 15 ribu per kantong. Sedangkan minyak kemasan yang bermerek seharga Rp 21 ribu per liter.

"Harga dan stok di Sumbar mencukupi, baik minyak curah dan minyak kemasan, sekarang tinggal warga untuk membelinya," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement