REPUBLIKA.CO.ID, TANAH BUMBU -- Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan (Kalsel) mengedukasi masyarakat terkait program percepatan penurunan konsumsi beras di Kabupaten Tanah Bumbu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel Fathurrahman di Batulicin, Kalsel, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber karbohidrat dari beras. "Melalui diversifikasi pangan lokal yang difokuskan pada komoditas pengganti seperti jagung, ubi kayu, sagu, kentang, talas dan pisang," ujarnya.
Dia katakan, pemilihan lokus diversifikasi didasarkan pada konsumsi pangan masyarakat setempat pada komoditas pengganti tersebut. Keberhasilan diversifikasi pangan akan tergantung dengan kebiasaan atau pola hidup masyarakat yang menjadi lokus.
Ia menjelaskan, ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan diversifikasi. Di antaranya dengan meningkatkan produksi atau ketersediaan komoditas pengganti beras melalui pemanfaatan teknologi tinggi, penggunaan bibit unggul serta peningkatan skala usaha tani.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tanah Bumbu, Lamijan melaporkan, konsumsi beras di Bumi Bersujud berkaitan erat dengan konsumsi komoditas pengganti. "Apabila konsumsi beras turun, maka konsumsi komoditas pengganti, terutama umbi-umbian akan cenderung naik," ujarnya.
Adapun usaha yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam melakukan diversifikasi konsumsi pangan antara lain dengan pengembangan pangan lokal beragam, bergizi, sehat dan aman. Langkah lainnya dengan menggalakkan gerakan satu hari tanpa nasi di kalangan masyarakat.
Sosialisasi itu sendiri dihadiri oleh Kepala Balai Penyuluh Pertanian dan para mantri tani dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.