REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mendorong santri menjadi “new content creator” yang dapat menghasilkan karya dan produk kreatif digital. Santri harus masuk ke dalam ekosistem digital dan mengedepankan produk-produk kreatif.
“Saya berharap santri menjadi konten kreator yang berkualitas dan kompetitif agar mampu turut serta berperan aktif dalam ekosistem digital," ujar Sandi dalam siaran pers, Rabu (29/6/2022).
Sandiaga mengisi kegiatan Kuliah Umum dan Sharing Session bertajuk Peningkatan Kemampuan Entrepreneur Santri di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal Kunir Blitar, Rabu (29/6).
Seorang santri harus menjadi generasi yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif dalam menghadapi perekonomian pascapandemi COVID-19. Diungkapkannya, dalam menghadapi era industri 5.0 yang serba digital, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang profesional, kompetitif dan kompeten.
Mengingat jumlah santri yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia, keberadaan para santri diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan perekonomian khususnya sektor teknologi dan digital.
Dengan optimis, Sandi mengatakan, santri harus bisa masuk ke dalam ekosistem digital dan mengedepankan produk-produk kreatif dan kekinian, dengan konten yang dihadirkan dalam bentuk digital.
Dipaparkannya, potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Blitar luar biasa, tinggal mengupayakan agar bisa perluas untuk menciptakan lapangan kerja. “Saatnya santri ambil peluang untuk menjadi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Di Blitar ada 135 pondok pesantren, ini sebuah modal untuk mewujudkan ekosistem yang bisa menghasilkan karya ekonomi kreatif. UMKM bisa dimulai dari pondok pesantren ini,” papar Sandiaga.
Sandi memotivasi santri untuk berani mengambil resiko dalam memulai wirausahanya. Mengingat saat memulai usaha tak ada kesuksesan yang diawali tanpa adanya kegagalan.