Senin 27 Jun 2022 08:01 WIB

Indonesia Terima Bantuan 300 Mesin Pendingin Vaksin

Bantuan mesin pendingin vaksin segera didistribusikan ke provinsi yang membutuhkan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Seorang petugas memperlihatkan sejumlah kotak berisi vaksin COVID-19 Sinovac yang disimpan di ruang pendingin Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (8/1/2021). Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari Pemerintah Jepang berupa 300 mesin pendingin vaksin, 50 ruang pendingin vaksin, dan perangkat pemantauan suhu jarak jauh untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia.
Foto: JESSICA HELENA WUYSANG/ANTARA
Seorang petugas memperlihatkan sejumlah kotak berisi vaksin COVID-19 Sinovac yang disimpan di ruang pendingin Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (8/1/2021). Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari Pemerintah Jepang berupa 300 mesin pendingin vaksin, 50 ruang pendingin vaksin, dan perangkat pemantauan suhu jarak jauh untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari Pemerintah Jepang berupa 300 mesin pendingin vaksin, 50 ruang pendingin vaksin, dan perangkat pemantauan suhu jarak jauh untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia. Bantuan ini diberikan secara gratis melalui UNICEF dan diterima secara simbolis oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta International Container Terminal (JICT) pada Ahad (26/6/2022).

"Terima kasih kepada Jepang dan UNICEF yang telah mendukung kami. Selain cold chain equipment, kami juga mendapat dukungan vaksin dari Jepang. Sudah hampir 7 juta vaksin telah disumbangkan Jepang ke Indonesia dan itu membantu percepatan program vaksinasi kami,” kata Menkes Budi dalam keterangan, Senin (27/6/2022).

Baca Juga

Menkes menyebutkan, belajar dari pandemi Covid-19 ketersediaan rantai dingin vaksin sangat penting untuk menjamin distribusi vaksin yang merata dan berkualitas sampai ke sasaran. Untuk itu dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia serta memperkuat sistem distribusi vaksin sampai pelosok tanah air.

“Selama masa perang dengan virus ini, kita dapat membangun sistem yang sangat kuat, termasuk seluruh sistem logistik dengan minus 82 Celcius, karenanya kami bisa melayani dan mendistribusikan vaksin ke 17.000 pulau dan 270 juta penduduk Indonesia,” lanjut Budi.

Ketersediaan cold chain equipment di Indonesia dihadapkan pada penggunaan serta perawatan mesin yang kurang baik dan benar. Akibatnya, banyak ditemukan mesin-mesin yang cepat rusak dengan masa penggunaan sangat singkat, berkisar 3 sampai 4 tahun sejak tanggal pengadaan.

Oleh karena itu, Menkes ingin adanya bantuan ini dapat dibarengi dengan pendampingan dan pelatihan dari Pemerintah Jepang. Sehingga bantuan peralatan yang diberikan kepada Indonesia bisa dimanfaatkan dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement