Jumat 24 Jun 2022 13:50 WIB

Vaksinasi PMK Ternak Butuh Tambahan Tenaga Kesehatan

Kementan mengatakan vaksinasi PMK ternak membutuhan tambahan tenaga kesehatan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di sentra ternak sapi perah. Kementan mengatakan vaksinasi PMK ternak membutuhan tambahan tenaga kesehatan.
Foto: dok. istimewa
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di sentra ternak sapi perah. Kementan mengatakan vaksinasi PMK ternak membutuhan tambahan tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi massal penyakit mulut dan kuku (PMK) telah dimulai. Namun, tenaga kesehatan hewan yang tersedia masih membutuhkan tambahan untuk bisa mempercepat penyuntikan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, mengatakan, sejauh ini tenaga yang tersedia baru sebanyak 23.368 orang. Itu terdiri dari doker hewan, para medis veteriner, inseminator dan petugas lainny diluar dokter hewan.

Baca Juga

"Tenaga sebanyak 23 ribu orang ini kalau kita lihat masih diperlukan intervensi tambahan. Potensi-potensi yang ada di luar ini adalah potensi perguruan tinggi," kata Nasrullah dalam Rapat Koordinasi Penanganan Wabah PMK secara virtual, Jumat (24/6/2022).

Nasrullah mengatkan, tenaga tambahan yang bisa dilibatkan bisa berasal dari mahasiswa kedokteran hewan atau peternakan yang sudah memasuki tingkat akhir. Opsi itu, menurutnya, sangat memungkinkan untuk ditempuh demi mempercepat vaksinasi massal ternak.

"Di dinas ada program kampus merdeka belajar, kita bisa membicarakan hal ini dan tentu asosiasi profesi lainnya dengan sejumlah SDM bisa kita pakai untuk mengereyoko pekerjaan ini," katanya menambahkan.

Ia menambahkan, seluruh standar operasional terkait vaksinasi telah dibuat secara detail dan sudah disosialisasikan hingga ke tingkat daerah. Selanjutnya, daerah masing-masing dapat mengembangkan sendiri strategi dalam mendukung vaksinasi.

Adapun hingga saat ini, Kementan menyampaikan sebanyak 3 juta dosis vaksin PMK impor asal Perancis telah tiba di Indonesia. Hingga Jumat (24/6/2022), sebanyak 655.100 dosis telah didistribusikan ke 19 provinsi. Selanjutnya penjadwalan vaksinasi dimulai Sabtu (25/6/2022), hingga Kamis (7/7/2022) mendatang.

Namun, ia meyakini penyuntikan vaksin diharapkan bisa rampung pada akhir Juni ini. Kementan, kata Nasrullah, juga telah berkoordinasi dengan seluruh pemerintah kota/kabupaten untuk memastikan kesanggupan menyelesaikan vaksinasi sesuai waktu yang ditetapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement