REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, resmi mengganti 22 nama jalan di wilayah Jakarta. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyarankan agar Partai Nasdem ikut membantu mensosialisasikan perubahan nama jalan tersebut.
"Ya tentu saja Pak Anies dengan mengganti nama punya pertimbangan, tetapi Partai Nasdem juga bisa memberikan penjelasan karena Nasdem kan sudah mendukung Pak Anies terkait perubahan-perubahan nama tersebut mungkin ini dapat disosialisaikan," kata Hasto, Kamis (23/6/2022).
Hasto menambahkan, perubahan nama jalan itu juga akan berimplikasi pada KTP, Kartu Keluarga, dan administrasi warga DKI Jakarta. Sehingga perubahan nama jalan tersebut dinilai akan menyulitkan masyarakat.
"Pokoknya administrasi itu rumit. Mungkin dengan sosialisasi, dengan dukungan Partai Nasdem itu akan lebih mempercepat di dalam sosialisasi nama jalan itu," ucapnya.
Lulusan doktor Universitas Pertahanan itu mengingatkan, politik merupakan gerakan satu nafas. Ketika Partai Nasdem sudah bergerak mencalonkan Anies dengan urutan tertinggi sebagai calon presiden maka secara etika politik Partai Nasdem harus ikut membantu menjelaskan bakal calon presiden yang akan diusungnya itu.
"Ya itu kan bagian dari itu. Begitu PDI Perjuangan mengusulkan Pak Jokowi untuk itu, kebijakan di Jakarta kita langsung bergerak di depan," tuturnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, resmi mengganti nama baru jalan di wilayah Jakarta menggunakan nama tokoh-tokoh Betawi. Menurutnya, penamaan dengan nama tokoh itu sebagai penghormatan terhadap pribadi tokoh Betawi.
"Dari Betawi dilahirkan begitu banyak pribadi yang hidupnya mereka berikan untuk kemajuan, untuk kesejahteraan, untuk keadilan,” kata Anies di Jakarta, Senin (20/6).
Penggantian nama itu, diharapkannya, agar perjuangan para tokoh Betawi bisa dikenang dan menjadi hikmah para penerusnya. Dia menyebut, para tokoh itu telah menyimpan banyak inspirasi untuk disebarkan pada generasi selanjutnya.
“Karena itulah, penamaan ini kami pandang sebagai sebuah keharusan bagi kita. Sebagai penghargaan, penghormatan atas peran pribadi asal betawi,” katanya.