REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi soal peluang PDIP bekerja sama dengan Partai Demokrat. Menurutnya, tidak mudah PDIP menjalin kerja sama dengan Partai Demokrat.
"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukan hal itu," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Hasto menuturkan untuk membangun kerja sama, PDIP perlu melihat ikatan emosional pendukungnya. Hasto mengatakan, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik.
"Rakyat apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," ujarnya.
Lebih lanjut Hasto menuturkan, PDIP sangat memegang teguh etika politik dalam kerja sama. Ia pun menceritakan kembali bagaimana kerja sama yang dibangun Megawati saat menjabat Presiden pada 2004 berjalan sangat baik.
"Tetapi kan ada yang menusuk dari belakang, nah kemarin 2014-2019 ada kerja sama partai politik, tetapi ada yang mengambil kader-kader partai lain, dengan berbagai bentuk pendekatan termasuk ada yang menggunakan instrumen hukum," terangnya.
Hasto menegaskan bagi PDIP kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi Indonesia. Kerja sama dilakukan bukan untuk kepentingan elit semata tapi juga kepentingan rakyat.
"Karena kami diingatkan oleh ibu untuk melihat watak kekuasaan itu pada wataknya yang membebaskan yang membangun harapan bagi rakyat kecil," tuturnya.