Selasa 21 Jun 2022 16:14 WIB

Garut Dapat 200 Dosis Vaksin PMK, Sehari Langsung Habis

Pemkab Garut terus mengobati hewan ternak yang bergejala PMK

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di sentra ternak sapi perah, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Senin (20/6/2022). Kabupaten Garut mendapat jatah 200 dosis vaksin PMK dari Pemprov Jabar untuk mencegah penyebaran wabah tersebut. Dok. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut.
Foto: dok. istimewa
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di sentra ternak sapi perah, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Senin (20/6/2022). Kabupaten Garut mendapat jatah 200 dosis vaksin PMK dari Pemprov Jabar untuk mencegah penyebaran wabah tersebut. Dok. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mulai melaksanakan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak pada Senin (20/6/2022). Pelaksaan vaksinasi itu dilakukan di sejumlah wilayah Jabar yang terdampak PMK.

Vaksinasi PMK kepada hewan ternak itu salah satunya di lakukan di Kabupaten Garut. Dari sekitar 1.500 dosis vaksin PMK yang diterima Pemprov Jabar, Kabupaten Garut mendapat alokasi sebanyak 200 dosis.

Baca Juga

"Selain Sumedang, hanya ada beberapa kabupaten yang dapat jatah vaksin. Salah satunya Kabupaten Garut. Kami mendapat 200 dosis," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Sofyan Yani, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (21/6/2022).

Ia menyebutkan, vaksin yang diterima Kabupaten Garut merupakan produk dari luar negeri dengan nama Aftopor. Vaksin itu langsung disuntikkan kepada hewam ternak di sentra sapi perah, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.

"Sudah divaksin kemarin, sudah langsung habis. Ini soalnya para peternak juga sudah pada minta," kata dia.

Sofyan mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Provinsi Jabar akan kembali mendapat alokasi 10 ribu dosis vaksin. Namun, ia belum bisa menentukan waktunya.

"Intinya, ketika ada vaksin, kami pasti akan lakukan vaksinasi," ujar dia.

Selain itu, Pemkab Garut juga terus melaksanakan pengobatan kepada hewan ternak yang bergejala PMK. Pihaknya juga telah mendapat alokasi bantuan obat-obatan dari Pemprov Jabar. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah mengusulkan vaksin PMK untuk 13.330 ekor sapi perah. Sebab, sapi perah menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan dan Pengendalian PMK Kabupaten hingga 20 Juni 2022, tim kesehatan hewan telah melakukan pelayanan berupa pengobatan pada ternak bergejala PMK dan suportif di ternak tak bergejala dengan total populasi 5.161 ekor ternak di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. Dari total populasi itu, terdapat 3.400 ekor ternak yang bergejala PMK, terdiri dari 68 ekor domba, empat ekor kambing, 16 ekor kerbau, 1.532 ekor sapi potong, dan 1.780 ekor sapi perah.

Namun, sebanyak 1.674 ekor ternak telah sembuh atau perbaikan kondisi pascapengobatan. Sementara ternak yang mati dengan gejala PMK berjumlah 64 ekor dan ternak yang dipotong bersyarat berjumlah 79 ekor.

Di Kabupaten Tasikmalaya, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan setempat, Heri Kusdiana, mengaku belum mendapat vaksin PMK.

"Belum. Masih dalam proses pendistribuasian. Kebetulan yang Sumedang jadi pilot project," kata dia ketika dikonfirmasi Republika. 

Data terakhir, per 17 Juni 2022, menunjukkan angka kasus PMK di Kabupaten Tasikmalaya masih cukup tinggi. Di daerah itu, terdapat 237 ekor hewan ternak yang sakit. Sebanyak 31 ekor dinyatakan positif PMK dan 206 ekor berstatus suspek.

Dari total hewan ternak yang sakit itu, seluruhnya merupakan hewan ternak besar, seperti sapi dan kerbau. Petugas kesehatan hewan disebut masih terus melakukan upaya pengobatan terhadap hewan ternak yang sakit. Sebanyak 95 ekor telah dinyatakan sembuh, sementara 21 ekor dipotong paksa, dan sisanya masih dalam masa pengobatan.

Di Kota Tasikmalaya, Subkoordinator Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Siti Maemunah, mengatakan pihaknya belum menerima distribusi vaksin PMK. Hingga saat ini, belum ada kepastian distribusi vaksin PMK ke Kota Tasikmalaya. 

"Masih nunggu info dari provinsi. Jangan disamakan dengan (daerah) yang sudah ada ya. Karena kalau sudah ada vaksinnya jigu kami akan bergerak vaksinasi," ujar dia, Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement