Selasa 21 Jun 2022 14:54 WIB

Megawati: Kalau Masih Ada Kader PDIP Bicara Koalisi, Out!

Megawati tegaskan dalam sistem Presidensial tidak ada koalisi yang ada kerja sama.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) duduk menghadap Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Foto: Tangkapan layar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) duduk menghadap Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam sambutannya di pembukaan Rakernas II PDIP mengingatkan bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial. Oleh karena itu, ia mengaku heran ketika sejumlah partai mulai sibuk bergerak membentuk koalisi jelang Pemilu 2024.

"Kita sistemnya adalah presidensial bukan sistem parlementer, akibatnya kan saya suka bingung lho bapak Presiden, kok bilang koalisi, koalisi, koalisi, tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama yes," kata Megawati dalam pidato pembukaan Rakernas PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6).

Baca Juga

Ia mengaku kerap memperhatikan pemilihan perdana menteri yang dilakukan di sejumlah negara. Sementara di Indonesia tidak dikenal perdana menteri. "Ini tata kenegaraan kita, ini tata negara kita, tahu nggak?" tanyanya.

Ia pun mewanti-wanti kadernya untuk tidak ikut-ikutan bicara soal koalisi. Menurutnya jika ada kader partai yang masih membicarakan soal koalisi, berarti kader tersebut tidak memahami sistem ketatanegaraan Indonesia.

"Kalau masih ada yang ngomong di PDI perjuangan urusan koalisi-koalisi, out! Berarti nggak ngerti sistem ketatanegaraan kita," tegasnya.

"Bukannya saya ini, ini kritik membangun lho jangan mainin saya diguling-guling di goreng-goreng. Ini tata pemerintahan dan tata kenegaraan Republik Indonesia lho saya udah gak tahan. Lho kok jadi gini piye," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement