Sabtu 18 Jun 2022 16:20 WIB

Ganjar Masuk Bacapres Nasdem, Ini Kata Puan

PDIP memiliki mekanisme tersendiri dalam penentuan calon presiden.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Sekolah Politik PDIP, Jakarta, Sabtu (18/6).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Sekolah Politik PDIP, Jakarta, Sabtu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani menanggapi diumumkannya nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai salah satu bakal calon presiden (capres) dari Partai Nasdem. Menurutnya, hal tersebut merupakan mekanisme partai tersebut.

"Oh ya tidak (terganggu) lah, itu kan masalah internal. Setiap parpol masing-masing punya mekanismenya, jadi biasa aja," ujar Puan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu (18/6/2022).

 

PDIP, jelas Puan, memiliki mekanisme tersendiri dalam penentuan calon presiden dan calon wakil presiden. Penunjukkannya merupakan kewenangan penuh dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

 

"Nantinya akan diberi amanah oleh Ibu Ketua Umum sesuai kongres, itulah yang akan menjadi bakal capres dan cawapres dari PDI Perjuangan, sesuai mekanismenya. Kita berpegang pada itu aja," ujar Puan.

 

Ia menjelaskan, waktu pelaksanaan Pilpres 2024 masih terhitung lama. Masih banyak waktu bagi PDIP untuk mematangkan kerja sama antarpartai politik untuk menghadapi kontestasi.

 

"Jadi masih punya kesempatan untuk kita mematangkan kerja sama yang konkret untuk bangsa dan negara," ujar Ketua DPR itu.

 

Rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Nasdem telah menghasilkan tiga nama bakal capres untuk 2024. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP.

 

Sekretaris Steering Committee (SC) Rakernas Partai Nasdem, Willy Aditya menjelaskan, surat hasil rakernas ini akan disampaikan langsung kepada Ganjar. Setelah itu, barulah pihaknya akan menjalin komunikasi secara personal dengan Gubernur Jawa Tengah itu.

 

"Jadi memang belum ada komunikasi secara P to P, partai ke partai. Tapi kita lebih melakukan pendekatan P to P yang lainnya, party to personal," ujar Willy usai penutupan Rakernas Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (17/6) malam.

Partai Nasdem, jelas Willy, melihat Ganjar dari segi kualifikasi, rekam jejaknya, dan survei yang digelar internalnya selama ini. Apalagi namanya menjadi salah satu usulan terbanyak dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem, meskipun pemilihannya melalui mekanisme musyawarah mufakat.

Baca Juga

"Sejauh ini yang masih ada dalam benak kami berkomunikasi dengan Pak Ganjar," ujar Willy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement