Sabtu 18 Jun 2022 13:32 WIB

PKB: Dalam Koalisi Tidak Ada Istilah 'Pasangan Harus Ini'

Koalisi PKB-PKS-Partai Demokrat paling cepat umumkan capres enam bulan ke depan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Joko Sadewo
Politikus PKB Jazilul Fawaid menyebut Koalisi PKB-PKS-Demokrat paling cepat umumkan capres pada enam bulan ke depan.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Politikus PKB Jazilul Fawaid menyebut Koalisi PKB-PKS-Demokrat paling cepat umumkan capres pada enam bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyebut dalam koalisi yang mereka bangun dengan PKS dan Partai Demokrat, tidak ada istilah 'Pasangan Harus Ini'. Mereka sedang membangun komunikasi seperti orang pacaran.

Jazilul membenarkan adanya komunikasi antara pihaknya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Ketiga partai disebutnya tengah melakukan penjajakan dan menyamakan pandangan.

"Baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru. Tentu kalau kita mau deklarasi, ya nyari hari yang baik," kata Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Ketiga partai, jelas Jazilul, menjalin komunikasi karena PKB, PKS, dan Partai Demokrat belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. 

"Makanya kita membuat komunikasi ini sama-sama saling mengamankan, sama-sama saling memberikan keuntungan. Jadi tidak ada istilahnya duduk langsung bicara 'oh pasangannya harus ini harus ini, harus sgera putus'," ujar Jazilul.

"Nah kapan itu terjadi? Ya mungkin enam bulan paling cepat," sambungnya.

Rencana koalisi antara PKB, PKS, dan Partai Demokrat dinilainya perlu disampaikan ke publik. Pasalnya, pihaknya ingin agar koalisi partai benar-benar kerja sama politik yang direstui rakyat. "PKB tetap berkukuh bahwa kita ingin membangun koalisi yang memang betul-betup diharapkan oleh rakyat, yang jelas siapa dan memiliki kemenangan," ujar Wakil Ketua MPR itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement