Jumat 17 Jun 2022 18:41 WIB

Mahathir Mohamad: Indonesia di Bawah Jokowi Berjalan di Atas Landasan Sewajarnya

Mahatir mengatakan, kepemimpinan nasional memerlukan keberanian.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tiga kiri) mendampingi Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menuruni panggung usai memberikan kuliah umum dalam Rakernas Partai Nasdem  di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Dalam kesempatan tersebut Mahathir membicarakan soal kepemimpinan nasional, yang salah satunya adalah seorang pemimpin harus memperhatikan rakyat.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tiga kiri) mendampingi Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menuruni panggung usai memberikan kuliah umum dalam Rakernas Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Dalam kesempatan tersebut Mahathir membicarakan soal kepemimpinan nasional, yang salah satunya adalah seorang pemimpin harus memperhatikan rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai, kepemimpinan Jokowi sudah sesuai dengan jalur yang benar.

"Alhamdulillah dari pengamatan saya, dan juga yang saya dengar, Indonesia, di bawah kepemimpinan Pak Jokowi sedang berjalan di atas landasan yang sewajarnya," kata Mahathir saat memberikan Kuliah Umum di Rapat Kerja Nasional Partai NasDem, di Balai Sidang Jakarta di Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga

Keberhasilan kepemimpinan Jokowi, kata dia, pastinya tidak lepas dari Partai NasDem dan Surya Paloh sebagai pemimpin partai. "Pastinya, Partai Nasdem dan kepemimpinannya Bapak Surya Paloh turut berperan membantu memastikan kepemimpinan nasional Indonesia terus berbakti kepada rakyatnya supaya kemajuan yang lebih baik," ujarnya.

Malaysia pun turut berbangga apabila Indonesia mencapai kejayaan dan rakyatnya sejahtera. "Ini karena kejayaan-kejayaan ini akan turut dirasa dan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, dia berbagi pemikiran mengenai pemimpin yang baik. Ia mengatakan, seorang pemimpin harus memiliki kepemimpinan nasional.

Untuk mencapai hal itu, pemimpin tersebut harus memahami pemikiran rakyatnya. Setelah itu, ia akan berempati pada nasib rakyat dan mau memperjuangkan masa depan mereka. 

"Keputusan serta dasar yang diperkenalkan harus merangkum mayoritas masyarakat, tanpa mendahulukan kepentingan satu kelompok," kata dia.

Ia menegaskan, kepemimpinan nasional memerlukan keberanian dalam membuat keputusan dan tindakan. Meski pahit, keputusan dan tindakan harus dilakukan untuk kepentingan masyarakat.

Banyak pemimpin, kata dia, yang tidak memiliki keberanian dan mencari jalan mudah. Hasilnya, rakyat akan terlena dan tanpa sadar negara juga ikut rusak. 

"Ketika itu, rakyat lah yang akan membayar harga yang amat mahal," kata dia.

Ia menegaskan, pemimpin yang mendapat kepercayaan rakyat harus amanah. Karena itu, pemimpin perlu terus mencari ilmu dan menambah pengetahuan.

"Kemajuan dapat dicapai apabila pemimpin mempunyai ide dan perancangan yang teratur untuk pembangunan negara. Perancangan-perancangan ini perlu pendekatan jangka panjang dan jangka pendek," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement