Jumat 17 Jun 2022 17:12 WIB

Jokowi: Pemerintah Kesulitan Cari Peserta Booster

Vaksinasi dosis ketiga penting di tengah kenaikan kasus BA.4 dan BA.5.

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di Polsek Jagakarsa, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Menurut data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jumlah penerima vaksin dosis penguat atau bosster di Indonesia mencapai 48,2 juta jiwa atau 23,17 persen dari total masyarakat yang menjadi target penerima vaksin booster di Indonesia berjumlah sekitar 208 juta jiwa. Sejumlah pakar kesehatan mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang beredar di masyarakat saat ini masih efektif untuk menekan laju penyebaran varian baru BA4 dan BA5. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menjelaskan, vaksinasi adalah upaya untuk menumbuhkan suatu kekebalan tubuh. Di vaksin dimasukkan suatu antigen kemudian muncul antibodi.

Ia menambahkan, vaksinasi dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk menimbulkan titer antibodi yang diinginkan untuk merespons memori untuk mengenali antigen dalam virus Covid-19. "Masa kerja vaksin seiring dengan waktu, semakin lama akan semakin menurun karena daya memori mengingat antigen itu berkurang. Makanya dibutuhkan booster setelah 3 bulan sampai 6 bulan untuk menambah antibodi yang ada dalam jumlah dan daya memori," ujarnya, Kamis (16/6/202).

Jadi, dia menambahkan, memori yang sudah menurun kemudian ketika ada varian baru maka tentu bisa berbahaya. Oleh karena itu perlu diberi tambahan kekuatan untuk menumbuhkan imunitas. Kemudian, dia melanjutkan, kalaupun orang yang sudah mendapatkan booster jika terpapar Covid-19 maka tidak terlalu berat gejalanya.

Ia mengungkap data vaksinasi menyebutkan sejauh ini dari total sasaran 270 juta, kelompok di atas 18 tahun yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 memang sudah tinggi yaitu sekitar 96,4 persen. Ia memperinci cakupan vaksinasi dosis kedua kelompok orang dewasa sekitar 80 persen dan booster 23 persen. Kendati demikian, dia melanjutkan, apabila target sasaran ini digabungkan dengan anak-anak di bawah 12 tahun, ternyata cakupannya baru mencapai 63 persen. Padahal standarnya adalah 70 persen untuk memunculkan kekebalan komunal (herd immunity).

"Untuk itu, mari melakukan vaksinasi Covid-19 ini, baik yang primer maupun booster. Karena upaya ini bagian dari kewaspadaan karena pandemi belum selesai, ada kewaspadaan baru untuk pencegahan maupun pengendalian," ujarnya.

Kendati demikian, dia melanjutkan, vaksin booster saat ini masih diprioritaskan untuk orang dewasa di atas 18 tahun. Tak hanya Indonesia, ia menyebutkan baru tiga negara di dunia yang memulai booster untuk anak-anak.

Terkait Indonesia belum memberikan booster untuk anak-anak, ia menjelaskan pemerintah fokus pada vaksinasi primer dosis pertama dan kedua dan booster untuk lansia, yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), orang dewasa, dan tenaga kesehatan (nakes). Apalagi, dia menambahkan, antibodi yang dibentuk pada vaksinasi satu dan dua pada anak-anak masih cukup tinggi dan reaksi dan memori pada anak-anak lebih tinggi daripada orang dewasa.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman juga menegaskan pentingnya pemerintah mempercepat pencapaian target vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. "Dalam konteks mitigasi BA.4 BA.5, kita harus percepat atau akselerasi dosis ketiga," ujar Dicky Budiman, Kamis.

Bahkan, kata dia, kelompok-kelompok rawan seperti lanjut usia dan yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta juga perlu diberikan dosis keempat setelah tiga atau empat bulan menerima vaksinasi dosis ketiga. "Beberapa kasus yang cukup rawan berpotensi diberi dosis keempat terutama lansia dengan komorbid dan sebagainya, atau mungkin tenaga kesehatan. Ini belajar juga dari pengalaman negara-negara lain," tuturnya.

Secara umum, menurut dia, masyarakat Indonesia memiliki modal imunitas yang cukup memadai dengan dua dosis vaksin. "Meski punya proteksi namun tetap bisa terinfeksi," ucapnya.

photo
Ketentuan vaksinasi booster yang terbaru - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement