Jumat 17 Jun 2022 15:07 WIB

Pemkot Pekalongan Bentuk Tim Reaksi Cepat untuk Cegah PMK

Pemkot Pekalongan terjunkan tim medik dan paramedis veteriner untuk cegah PMK

Red: Nur Aini
Peternak menyemprotkan cairan disinfektan di kandang sapi untuk cegah PMK, ilustrasi
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Peternak menyemprotkan cairan disinfektan di kandang sapi untuk cegah PMK, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membentuk tim unit reaksi cepat (URC) yang disiagakan di setiap kecamatan sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Jumat (17/6/2022), mengatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim medik dan paramedis veteriner di 4 kecamatan yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan pada ternak yang akan dijadikan hewan qurban.

Baca Juga

"Tim URC ini akan langsung bertindak, bilamana menemukan indikasi kasus PMK, baik saat melakukan pemeriksaan rutin maupun berdasarkan laporan warga. Tujuannya adalah melokalisasi hewan ternak agar tidak menular pada hewan ternak lain," katanya.

Selain itu, kata Muadi, tim unit reaksi cepat tersebut juga akan memberikan pemahaman kepada warga dan panitia qurban terkait penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.Ia mengatakan apabila ada laporan masyarakat (surveilan) ditemukan gejala hewan suspek terjangkit penyakit mulut dan kuku dan memerlukan penanganan serta pengobatan secara intens bisa langsung ditangani.

"Untuk penanganan lain, kami juga melibatkan petugas penyuluh lapangan serta meningkatkan informasi, komunikasi, dan edukasi kepada masyarakat khususnya panitia hewan qurban agar mereka segera menyampaikan informasi jika menemukan hewan ternak maupun hewan kurban terkena indikasi suspek penyakit itu," katanya.

Menurut dia, untuk mengetahui status kesehatan hewan ternak positif atau tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku harus melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan hewan, dia antaranya harus dilakukan tes cepat (swab) PCR yang bisa dilakukan di Laboratorium Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta.

"Kami berpesan masyarakat apabila menemukan hewan qurban yang memiliki gejala penyakit mulut dan kuku bisa melapor kepada unit reaksi cepat Kota Pekalongan agar secepatnya bisa ditindaklanjuti," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement