Kamis 16 Jun 2022 00:47 WIB

Satgas PMK IPB: Lebih dari 90 Persen Hewan yang Terpapar PMK Sembuh

Ketua Satgas Pengendalian PMK IPB ingatkan masyarakat tak perlu panik hadapi PMK

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ketua Satgas Pengendalian PMK IPB ingatkan masyarakat tak perlu panik hadapi PMK. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Fauzan
Ketua Satgas Pengendalian PMK IPB ingatkan masyarakat tak perlu panik hadapi PMK. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Satgas Pengendalian PMK IPB mengungkapkan tingkat kesembuhan hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) sejauh ini sekitar 95 persen dibandingkan dengan yang mati. Dengan demikian masyarakat tidak perlu panik. Keterangan itu disampaikan Ketua Satgas Pengendalian PMK IPB yang juga Dekan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Deni Noviana.

Dia mengatakan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, dan domba itu rata-rata dapat diatasi dengan peningkatan kondisi hewan yang sedang dan belum diserang. "Sebetulnya adanya morbiditas dan mortalitas (tingkat kematian). Morbiditas ini derajat penularan. Itu tinggi 100 persen. Tapi, kematiannya 1-5 persen. Artinya yang sisanya itu bisa sembuh," kata Deni dalam jumpa pers di Kafe Taman Koleksi IPB di Kota Bogor, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga

Ia menyampaikan kekebalan yang terbentuk pada tubuh hewan terkena PMK dapat juga menahan terserang kembali penyakit tersebut. Maka dari itu hewan yang sembuh dari PMK perlu dijaga kondisi fisiknya agar memiliki kekebalan tubuh yang baik.

Berdasarkan Data Siaga PMK Kementerian Pertanian (Kementan), hingga Rabu (15/6/2022) terdapat 170.018 hewan berkuku belah yang terserang PMK di 18 provinsi yang tersebar di 190 kota dan kabupaten. Dari data tersebut sebanyak 46.549 hewan yang sembuh, 1.144 dipotong bersyarat, dan 801 hewan yang mati.Dengan demikian yang tersisa 121.524 hewan belum sembuh dan 33 hewan di antaranya sudah vaksin.

Guru besar IPB itu menyampaikan saat ini kunci dari pengendalian PMK ada pada vaksinasi yang masih dalam proses kedatangan ke Indonesia. Dengan vaksinasi, kata dia, diharapkan penyebaran PMK secara meluas dapat diantisipasi pemerintah dibantu Satgas Pengendalian PMK IPB. "Mudah-mudahan tidak lama lagi kalau vaksinnya sudah datang segera diatasi," ujar Deni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement