REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menyatakan anggaran untuk menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) belum ada. Karena itulah penanganannya masih belum maksimal.
"Untuk anggaran penanganan PMK dari pemda (Pemerintah Daerah) belum keluar," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas di Cirebon, Selasa (14/6/2022).
Menurut Asep belum keluarnya anggaran untuk penanganan wabah PMK membuat dirinya tidak bisa secara maksimal menangani wabah yang kian meluas. Bahkan, lanjut Asep, hingga saat ini hewan ternak yang sudah terjangkit PMK sudah mencapai 899 ekor, baik dari sapi maupun kerbau.
Sejauh ini Distan hanya mengandalkan obat-obatan yang ada dalam penanganan wabah PMK, yang pertama kali terdeteksi di Kabupaten Cirebon pada pertengahan bulan Mei 2022. "Penanganan yang kami lakukan masih ala kadarnya, hanya mengandalkan obat-obatan yang ada," ujarnya.
Asep mengatakan meskipun belum bisa maksimal dalam penanganan PMK, tapi tim kesehatan hewan terus bergerak menangani semampu mereka. Karena ketika wabah tersebut tidak ditangani secara maksimal, maka akan menimbulkan kerugian materiil bagi para peternak yang ada di Kabupaten Cirebon.
"Karena wabah ini cepat menyebar, sehingga memang butuh penanganan yang cepat pula," terang Asep.