REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung rencana Netflix mengangkat berbagai potensi Jateng sekaligus membangkitkan sektor ekonomi kreatif melalui film yang dinilai menjadi salah satu media penting dalam strategi kebudayaan.
"Kawan-kawan dari Netflix ini datang untuk meminta izin, meminta dukungan. Menurut saya dalam konteks strategi kebudayaan melalui film ini menjadi penting," kata Ganjar usai menerima kunjungan perwakilan Netflix Asia Tenggara di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (14/6/2022).
Mantan anggota DPR RI itu mengharapkan rencana menggarap potensi di Jateng, khususnya tentang kebudayaan dan ekonomi kreatif bisa membantu mengenalkan provinsi beribu kota Semarang secara lebih luas.
Oleh karena itu, Ganjar ingin bupati/wali kota juga mendukung karena memberikan nilai tambah bagi daerah masing-masing.
"Jadi tawaran dari Netflix menarik. Nanti misal ada setting tahun 1960-an berarti dibutuhkan lanskap dan background yang kesannya tahun itu. Semarang punya, Temanggung banyak gedung kuno, Kudus juga ada. Mudah-mudahan kawan bupati/wali kota juga bisa mendorong. Kita juga diuntungkan karena areanya akan diangkat masuk film dan itu menjadi sesuatu yang bisa menambah nilai untuk pariwisata," ujarnya.
Kepada perwakilan Netflix yang menemuinya, Ganjar mengungkapkan sempat mengisi acara Bulan Bung Karno di Jawa Tengah dan salah satu isinya bagaimana membumikan Pancasila pada kelompok milenial.
Ganjar menyinggung bagaimana peran milenial, khususnya mereka yang menjadi film maker untuk membuat karya-karya tentang kerukunan, tentang kebaikan, tentang kemanusiaan, tentang kreativitas, dan tentang prestasi dengan cara mereka sehingga dapat diterima oleh teman sebayanya.
Direktur Kebijakan Publik Netflix Asia Tenggara Ruben Hatari mengatakan tujuan bertemu Ganjar Pranowo untuk menyampaikan rencana kerja sama dengan pemerintah daerah.
Mengenai strategi kebudayaan yang disampaikan oleh Ganjar, lanjut dia, tentu harus meningkatkan dan mengangkat kearifan lokal. Aspek-aspek terkait hal itu yang sedang ditelusuri oleh tim Netflix untuk dapat diangkat.
"Tadi sempat disentuh ada aspek-aspek pariwisata yang bisa diangkat, ada aspek-aspek ekonomi kreatif, dan budaya-budaya lokal. Tadi juga sempat disentuh tentang industri-industri seperti industri kretek, industri kerajinan tangan, dan lainnya. Jadi yang saya lihat potensinya sangat luas untuk kita bisa kerja sama. Apa yang bisa kita garap untuk satu sampai dua tahun ke depan bersama Pemprov," katanya.
Berbicara mengenai potensi Jateng, Ruben melihat banyak potensi dan cukup unik diantaranya potensi lanskap yang banyak untuk bisa diangkat dalam sebuah film menjadi salah satu hal yang bisa ditawarkan kepada penonton di seluruh dunia.
"Kalau Netflix ini yang menarik, penontonnya tidak terbatas hanya di Indonesia. Ini adalah platform yang kita sediakan secara global juga. Jadi apa yang bisa kita kerja samakan, kami juga berharap bisa ekspor kearifan lokal itu ke seluruh pelosok dunia," ujarnya.