REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengungkapkan pendonor darah mengalami peningkatan usai 2 tahun pandemi Covid-19 atau setelah kasus melandai. Stok darah di PMI saat ini bisa memenuhi kebutuhan untuk dua hari ke depan.
"Cukup baik setelah dua tahun pandemi perolehan biasanya 60 persen sudah meningkat bisa punya stok untuk dua hari," ujar Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung Uke Muktimanah, Selasa (14/6/2022).
Di saat kasus Covid-19 masih tinggi, ia menyebutkan pendonor darah menurun dan stok donor darah hanya dapat memenuhi kebutuhan untuk hari tersebut. Namun saat ini peningkatan terjadi masyarakat yang hendak mendonor.
"Sekarang ada peningkatan sampai 80 persen yang sebelumnya menurun 40-50 persen. Ada peningkatan," katanya.
Uke mengatakan stok kebutuhan labu darah di Kota Bandung ideal untuk empat hari ke depan. Namun, pihaknya baru bisa memenuhi stok untuk dua hari ke depan.
"Alhamdulillah kemarin dapat 900 (labu darah) sampai 1.000 sekarang 1.500," katanya. Ia mengatakan PMI Kota Bandung melayani 116 fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit, klinik dan lainnya.
Ke depan, pihaknya terus mendorong agar pendonor rutin tetap mendonorkan darah dan mereka yang belum pernah mendonor dapat mendonorkan darah. Selain itu, pihaknya mengajak milenial untuk ikut serta mendonorkan darah sebagai wujud solidaritas dan menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan darah.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang hadir di acara hari donor sedunia di PMI Kota Bandung ikut mendonorkan darah. Ia mengaku rutin mendonorkan darah ke PMI Kota Bandung.
"Mudah-mudahan dengan donor yang saya baca Insya Allah selain kita sehat Insya Allah bisa menyelamatkan orang lain," katanya. Ia melanjutkan antusiasme masyarakat di Kota Bandung mendonorkan darah sangat tinggi mencapai 80 ribu.
"Luar biasa pendonor Kota Bandung sekitar 80 ribuan jadi dan alhamdulillah semasa pandemi pun mereka tetap donor itu tentu harus diapresiasi," katanya.