Senin 13 Jun 2022 20:54 WIB

Subvarian BA.4 dan BA.5 Masuki Indonesia, Masyarakat Harus Bagaimana?

Covid-19 akan bermutasi setiap saat untuk melindungi dirinya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Mutasi Virus Covid-19
Foto: Republika
Mutasi Virus Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 telah memasuki Indonesia. Masyarakat bisa menghindari penularan varian baru virus ini dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mendapatkan vaksinasi Covid-19 dua dosis serta penguat (booster).

"Tidak berbeda dengan saat awal, kembali lagi pada prokes yang dijalankan dengan ketat," kata Ketua Umum Alergi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis saat mengisi konferensi virtual, Senin (13/6/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, segala sesuatu yang baru yang belum diketahui dengan benar, termasuk BA.4 dan BA.5 tetap harus diwaspadai. Sebenarnya, dia melanjutkan, Covid-19 akan bermutasi setiap saat untuk melindungi dirinya.

Menurut dia, virus ini sampai kapanpun akan bermutasi. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat jangan lengah. Walaupun BA.4 dan BA.5 termasuk dalam Omicron yang disebut lebih cepat penularannya namun ringan, Iris meminta semua pihak harus tetap waspada.

Caranya dengan melakukan prokes 5M termasuk memakai masker saat pergi kemana-mana. Iris meminta ketika ada di keramaian banyak orang, sebaiknya tetap harus memakai masker. Selain menjalankan prokes, ia meminta masyarakat tetap mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Ia menegaskan, vaksinasi jadi salah satu upaya untuk mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity). Ia menambahkan, vaksinasi Covid-19 harus tetap dijalankan sampai mendapatkan booster dosis ketiga. Meski ada mutasi virus, ia menegaskan vaksin tetap dibutuhkan. Ketika terjadi mutasi, ia mengakui memang efektifitas vaksin berkurang. 

"Tetapi vaksin tetap memiliki tempat karena mengurangi angka kesakitan perawatan di rumah sakit dan juga menurunkan angka kematian. Jadi, seandainya orang sudah divaksin dua kali atau mendapatkan booster maka berarti sudah memiliki satu kekebalan," ujarnya.

Iris menambahkan, kekebalan inilah yang tetap bisa melindungi diri orang yang divaksin. Ia mengakui orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis tetap berpotensi tertular virus tetapi gejalanya tidak berat dibandingkan orang yang tidak disuntik vaksin sama sekali.

"Jadi, vaksinasi Covid-19 dianjurkan tetap dijalankan," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement