REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo diyakini telah mengajarkan nilai-nilai pendidikan politik kepada kaum perempuan. Ganjar disebut-sebut tidak melarang perempuan untuk berkiprah di bidang apapun selama itu positif, bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara.
Hal itu dibuktikan dengan berkiprahnya istri Ganjar, Siti Atikoh Supriyanti, yang tidak meninggalkan kewajibannya sebagai istri meskipun aktif di berbagai bidang kegiatan positif di masyarakat. Sebagian sikap itulah yang membuat ribuan Emak-emak perwakilan dari Jabodetabek mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar untuk menjadi presiden periode 2024-2029.
"Pak Ganjar mengajarkan pendidikan politik mulai dari rumah tangga, dia memberikan kesempatan kepada istrinya dalam berkegiatan kemasyarakatan yang baik," kata Koordinator Mak Ganjar Jabodetabek, Evy Nafisah dalam keterangan, Ahad (12/6).
Evy mengatakan kaum ibu saat ini harus diberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan politik agar bisa menentukan nasibnya di Pilpres 2024. Menurutnya, sudah saatnya kaum perempuan menentukan pilihan presidennya tidak berdasarkan perintah suami dan karena godaan pihak lain yang tidak bertanggung jawab terhadap masa depan Emak-emak.
"Karena bagaimanapun kita sebagai perempuan memang tidak boleh buta politik. Politik adalah pondasi dasar dalam rangka menentukan negara dan bangsa ini. Pendidikan politik yang dimaksudkan ini adalah politik kesejahteraan," katanya.
Evy menegaskan masa depan dan harapan kaum ibu ada di sosok Ganjar. Ganjar yang cerdas, peduli dan mengerti kaum perempuan. Dia mengajak kaum ibu di Indonesia bergerak untuk mendukung Ganjar sebagai Presiden 2024.
Ia juga yakin Mak Ganjar Jabodetabek bisa memfasilitasi aspirasi kaum ibu. Terutama menyampaikan bahwa Ganjar bisa membuat perekonomian meningkat dan kesejahteraan tercapai.
"Semoga dengan murahnya harga-harga yang tidak tinggi itu kelak kaum ibu bisa melahirkan anak dan cucu yang bergizi tinggi, karena suatu saat bisa jadi mereka jadi anak yang menjadi presiden, menteri," katanya.
Menurut Evy, deklarasi diikuti oleh 1100 orang yang terdiri dari berbagai lapisan Emak-enak, diantaranya pedagang, ibu rumah tangga, petani, swasta dan lainnya. Dalam rangkaian acara deklarasi juga diadakan pembagian sembako bagi para relawan dan masyarakat yang membutuhkan. Diadakan juga senam zumba sebagai upaya menjaga kesehatan jasmani kaum Emak.