REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebutkan 1.317 ternak sapi, kambing dan domba yang dinyatakan terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berhasil disembuhkan dengan pengobatan oleh petugas di lapangan. "Ternak yang telah menunjukkan sembuh (atau) perbaikan kondisi setelah pengobatan sebanyak 1.317 ekor," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani melalui siaran pers di Garut, Ahad (12/6/2022).
Ia menuturkan sejumlah petugas kesehatan hewan telah diterjunkan setelah mendapatkan informasi adanya wabah PMK menyerang hewan ternak sapi, domba, maupun kambing di Kabupaten Garut. Tercatat, kata dia, petugas kesehatan hewan di lapangan sudah memeriksa dan melakukan pengobatan 3.520 ekor ternak yang bergejala PMK tersebar di 18 kecamatan.
Untuk hewan ternak yang mati tercatat sebanyak 47 ekor dan 77 ekor disembelih bersyarat. Selain pengobatan, lanjut dia, jajarannya melakukan upaya pencegahan dengan memeriksa secara ketat kesehatan hewan ternak yang datang dari luar kota, dan melakukan penutupan pasar hewan agar wabah tidak terus menyebar.
"Kami melakukan koordinasi lintas sektor, pembentukan Tim Respons Cepat Diskanak, pembentukan Satgas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Kabupaten Garut, dan penutupan pasar hewan sejak tanggal 16 Mei 2022 selama 14 hari," katanya.
Ia menegaskan saat ini petugas kesehatan hewan di lapangan fokus pada penyembuhan hewan ternak dengan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala. Pemeriksaan itu, lanjut dia, sebagai langkah kesiapan pemerintah daerah menghadapi Idul Adha 1443 H yang harus memberikan jaminan sehat untuk semua hewan kurban. "Setiap ternak yang masuk harus dipastikan sehat, yang sakit akan dikembalikan," katanya.