Sabtu 11 Jun 2022 00:19 WIB

KSAD Dudung Luncurkan Buku, 'Loper Koran Jadi Jenderal'

Dudung kecil pernah menjadi seorang pengantar koran dan penjual kue kelepon.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan keterangan saat peluncuran buku Loper Koran Jadi Jenderal di Mabesad, Jakarta. Jumat (10/6/2022). Buku yang berisikan cerita tentang perjalanan hidup seorang Dudung muda hingga dipercaya memimpin satuan TNI Angkatan Darat tersebut diharapkan dapat menginspirasi dan memberi semangat kepada anak muda Indonesia agar tidak mudah menyerah memperjuangkan mimpinya.
Foto: ANTARA/Reno Esnir/nym.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan keterangan saat peluncuran buku Loper Koran Jadi Jenderal di Mabesad, Jakarta. Jumat (10/6/2022). Buku yang berisikan cerita tentang perjalanan hidup seorang Dudung muda hingga dipercaya memimpin satuan TNI Angkatan Darat tersebut diharapkan dapat menginspirasi dan memberi semangat kepada anak muda Indonesia agar tidak mudah menyerah memperjuangkan mimpinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman,meluncurkan buku biografinya yang berjudul Loper Koran Jadi Jenderal, di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Ia mengatakan, buku yang ditulis Imelda Bachtiar ini menceritakan tentang masa kecilnya saat menjadi tukang pengantar atau loper koran, hingga berhasil menjadi seorang prajurit TNI AD dan berhasil menjadi kepala staf TNI AD dengan menyandang jenderal bintang empat.

"Buku ini berbicara tentang kisah masa kecil saya, di situ juga berbicara tentang seni kepemimpinan dalam karier militer selama saya berdinas. Di sini pun sisipkan cerita sebenarnya bahwa sepeninggal oleh orang tua, yaitu Bapak saat umur 12 tahun, Bapak waktu itu dinas sebagai PNS golongan rendah. Sehingga setelah bapak meninggal kehidupan ekonomi keluarga sangat kekurangan," ucapnya.

Baca Juga

Dengan kondisi ekonomi keluarga yang kekurangan tidak menyurutkan semangatnya untuk mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang prajurit TNI AD. Bahkan, dia rela untuk menjadi seorang pengantar koran dan menjual kue kelepon untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sembari melanjutkan sekolah demi masuk Akademi Militer.

"Buku ini dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh pihak, terutama para perwira TNI AD bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan membutuhkan pengorbanan, perjuangan, dan semangat. Mencapai sebuah kesuksesan tak semudah membalikkan telapak tangan," kata dia.

Ia bilang, dalam buku yang berisi 316 halaman itu menceritakan pengalamannya selama berkarier di militer. "Bagaimana pemimpin memperhatikan anak buahnya, mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Kemudian pengalaman-pengalaman saya di dalam mengambil suatu keputusan, seperti saya bertugas di Timor Timur, ketika saya Gubernur Akmil, dan lainnya," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement