REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan izin untuk pengembangan uji klinis tahap akhir Vaksin BUMN. Vaksin BUMN merupakan hasil kerja sama Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, USA yang sudah terdaftar di tahap pengembangan kandidat vaksin WHO Covid-19 sejak Juni 2021 yang lalu.
Kepala BPOM RI, Penny K Lukito mengatakan vaksin Covid-19 ini merupakan vaksin pertama yang pengembangannya dari hulu hingga hilir dikembangkan di Indonesia oleh Bio Farma. Hal ini merupakan langkah besar untuk kita menuju pada kemandirian obat dan vaksin, untuk memenuhi Inpres No 6 Tahun 2016.
"Kami tentunya mengucapkan terima kasih kepada industri yang sudah mengikuti standar Badan POM karena kami ingin apa yang dkembangkan di Indonesia adalah produk-produk yang memang berdaya saing global terlebih dengan kredibilitas Bio Farma hang sudah lebih dari 130 tahun baik di tingkat internasional maupun regional,” ungkap Penny, Kamis (9/6/2022).
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono mengatakan salah satu modal untuk melakukan terobosan baru dalam penanganan Covid-19 adalah pembuatan vaksin. Vaksin yang diinisiasi dari BUMN ini merupakan salah satu project yang akan masuk dalam Uji Klinis tahap 3.
“Kami menyambut baik uji klinis tahap 3 ini, dan semoga uji klinis tahap 3 ini dapat selesai dengan sempurna sehingga nanti akan mendapatkan EUA dari badan POM sehingga bisa digunakan. Saya berharap Vaksin ini tidak akan berhenti pada penggunaan vaksin primer pada uji klinis, tetapi harus
digunakan juga untuk vaksin booster”, ujar Dante.
Dante meneruskan bahwa kita tidak mengetahui kapan Pandemi ini akan berakhir. Oleh karenanya butuh beberapa hal, yang harus mendukung bahwa pandemi ini, akan tetap terkendali salah satunya pada pemberian vaksin booster.
“Kami mendukung dan mensupport Bio Farma, agar vaksin Covid-19 BUMN dapat digunakan untuk kegiatan vaksin booster terutama di beberapa masa yang akan datang,” ujar Dante.
Menteri BUMN,Erick Thohir mendorong Bio Farma akan lebih kompetitif untuk melakukan transformasi menjadi industri kesehatan yang modern melalui kolaborasi, untuk mengurangi ketergantungan untuk Bahan Baku Obat. “Kita ingin bahwa bangsa Indonesia bisa berdaulat untuk kesehatan. Covid-19 ini membuktikan bagaimana ketergantungan kita yang sangat memberatkan, oleh karenanya kita harus berkolaborasi agar kita bisa berdaulat dalam kesehatan kita sebagai bangsa”, ungkap Erick.
Vaksin BUMN menggunakan teknologi Subunit Protein Rekombinan (protein Binding Domain / RBD), merupakan buatan Indonesia, dan akan digunakan sebagai vaksin primer setelah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization / EUA) dari Badan POM pada akhir Juli 2022.
Pelaksanaan uji Klinis Fase 3 ini, dilakukan setelah Bio Farma mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) untuk Uji Klinis Fase 3, yang telah ditandatangani oleh Kepala Badan POM RI Penny K Lukito, pada Senin (6/6/2022). Selain dilaksanakan di Semarang, Uji Klinis Fase 3 juga dilaksanakan di kota Jakarta bekerjasama dengan FK Universitas Indonesia, Padang bekerjasama dengan FK Universitas Andalas, dan Makassar bekerjasama dengan FK Universitas Hasanuddin.