REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Prada YW diamankan petugas keamanan Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (8/6/2022). Hal ini dilakukan lantaran ia kedapatan membawa puluhan amunisi tajam dan amunis hampa.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman pun membenarkan hal tersebut. "Telah diamankan oknum prajurit TNI Prada YW personel dari Yonif RK 751/VJS oleh anggota petugas pengamanan bandara karena membawa barang berupa amunisi," kata Herman dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Herman mengungkapkan, Prada YW diketahui membawa amunisi tajam kaliber 5,56 sebanyak 42 butir dan amunisi hampa kaliber 5,56 sebanyak dua butir. Berdasarkan pemeriksaan awal, Prada YW mengaku hendak berangkat ke Distrik Elelim, Yalimo untuk menghadiri pemakaman orang tuanya.
"Setelah diketahui membawa munisi, selanjutnya Prada YW diamankan oleh Provost Yonif RK 751/VJS dan dibawa ke Mayonif RK 751/Vjs untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ujarnya.
Herman menambahkan, saat ini, proses pemeriksaan terhadap Prada YW dilakukan oleh Pomdam XVII/Cenderawasih untuk mengetahui motif dan tujuannya membawa amunisi tersebut. "Apabila melanggar ketentuan, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, satu oknum TNI berinisial Praka AKG juga ditangkap lantaran diduga terlibat menjual amunisi kepada anggota kelompok separatis teroris (KST). Hal ini terungkap setelah aparat gabungan TNI-Polri menangkap FS, pelaku pembacokan terhadap ustad Asep di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. FS diamankan di Kali Wabu, Intan Jaya, Selasa (7/6/2022).
FS mengaku, telah membeli 10 butir amunisi dari seorang oknum TNI melalui perantara berinisial JS. "Bahwa, benar dari pengembangan pemeriksaan FS diperoleh keterangan sudah membeli munisi sebanyak 10 butir dari oknum TNI melalui JS (OAP) sebagai perantara," kata Herman dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (8/6/2022).