Sementara itu, menurut Budi, rumah sakit yang melayani operasi jantung saat ini hanya enam. Jumlah pasien yang terlayani hanya sekitar 6.000 hingga 10.000 orang per tahun.
"Lihat antreannya di RS Harapan Kita, bisa mencapai 12 bulan antre operasi jantung," katanya.
Budi mengatakan, layanan kateterisasi jantung atau pemasangan ring sebagai operasi bedah sederhana menangani gangguan jantung, hingga saat ini baru bisa dilakukan di 28 rumah sakit di Indonesia. Padahal, ketersediaan alat operasi maupun dokter spesialis jantung termasuk paling lengkap.
"Strok sama kanker jauh lebih buruk lagi kondisinya," katanya.
Budi menargetkan pada 2024, seluruh provinsi memiliki fasilitas rumah sakit yang bisa menangani pasien rujukan untuk bedah strok, jantung, kanker, dan ginjal. Selain itu, separuh dari total 514 kota/kabupaten di Indonesia harus dilengkapi dengan layanan dasar pasien strok, jantung, kanker, dan ginjal.