REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah Provinsi Jambi memanfaatkan momen peringatan Hari Air Dunia mengajak masyarakat di daerah itu untuk menjaga kelestarian hutan sebagai daerah penyangga air guna menjaga ketersediaan air menjadi lebih baik.
"Hari Air Dunia dan Hari Sungai Nasional menjadi sebuah ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama melestarikan hutan dan lingkungan demi menjaga ketersediaan air tanah, menjaga kebersihan sungai serta daerah aliran sungai," kata Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani di Jambi, Rabu (8/6/2022).
Dia menjelaskan Hari Air Dunia yang diperingati setiap 22 Maret dan Hari Sungai Nasional setiap 27 Juli, memiliki kaitan yang sangat erat karena sama-sama mengandung makna kepedulian dan semangat menjaga kebersihan air dan sungai, serta melestarikan daerah penyangga air.
Melalui momentum tersebut diharapkan dapat menggugah kepedulian dan kemauan semua pihak untuk berbuat, melakukan aksi untuk menjaga ketersediaan air bersih dengan melestarikan lingkungan terutama hutan, dan membersihkan sungai.
Saat ini tantangan untuk menjaga kuantitas dan kualitas air bersih semakin berat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk secara tidak langsung meningkatkan kebutuhan akan air, sementara kerusakan dan degradasi lingkungan terutama hutan sebagai daerah penyangga air semakin bertambah.
"Menyikapi kondisi tersebut, tata kelola air harus terus kita tingkatkan secara bersama-sama dan sinergis dari hulu sampai hilir," kata Abdullah Sani.
Upaya tersebut dapat dimulai dengan mempertahankan dan merawat lingkungan dan hutan, menata dan merawat aliran sungai hingga mengkonsumsi air sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu Abdullah Sani meminta semua pihak yang terkait untuk sadar akan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkesinambungan. Maka dari itu, Abdullah Sani meminta agar semua pihak dapat melakukan aksi menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sungai.