Rabu 08 Jun 2022 15:30 WIB

Tahun ini Pemkab Pangandaran Rencana Perbaiki SDN 2 Karangpawitan

Perencanaan akan memakan waktu sekitar dua bulan dan ditunjuk pelaksananya

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Kondisi ruangan yang rusak di SDN 2 Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Rabu (8/7/2022). Sebanyak dua ruangan di sekolah itu mengalami kerusakan. Satu rusak berat dan satu rusak ringan.
Foto: Republika/Bayu Adji
Kondisi ruangan yang rusak di SDN 2 Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Rabu (8/7/2022). Sebanyak dua ruangan di sekolah itu mengalami kerusakan. Satu rusak berat dan satu rusak ringan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran memastikan perbaikan dua ruangan yang rusak di SDN 2 Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, akan dilakukan pada tahun ini. Rehabilitasi ruangan sekolah yang rusak itu dianggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK).

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Dodi Djubardi, mengatakan, pihaknya sudah mengetahui terkait dua ruangan yang rusak di SDN 2 Karangpawitan. Pihaknya juga telah mengusulkan untuk merehabilitasi ruangan yang rusak itu. "Dapat tahun ini perbaikannya insya Allah melalui DAK," kata dia ketika dikonfirmasi Republika, Rabu (8/7/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, tak hanya dua ruangan rusak yang akan diperbaiki. Toilet di sekolah itu juga akan direhabilitasi. Kendati telah dipastikan rehabilitasi akan dilakukan tahun ini, Disdikpora Kabupaten Pangandaran belum bisa menentukan waktu pelaksanaannya. Sebab, saat ini proses rehabilitasi masih dalam proses perencanaan.

Menurut Dodi, proses perencanaan biasanya akan memakan waktu selama dua bulan. Setelah itu, bariu dilakukan penunjukan pelaksana pembangunan.

Ihwal ruang kelas yang kurang, ia menjelaskan, pihaknya belum bisa mengusulkan ke pemerintah pusat. Sebab, pada periode 2020-2021 tidak ada alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk ruang kelas baru (RKB).

Menurut Dodi, alokasi anggaran untuk RKB baru akan tersedia pada 2023. Karena itu, pihaknya baru akan mengusulkan penambahan RKB di SDN 2 Karangpawitan pada 2023. "Kemarin mah tak ada, jadi semuanya juga tak ada RKB. Tiga tahun hanya untuk rehab. Nanti kami coba untuk usulkan RKB pada 2023," ujar dia.

Ia mengakui, penambahan RKB di SDN 2 Karangpawitan memang terkendala masalah terbatasnya lahan sekolah. Namun, masalah itu dapat diatasi dengan menjadikan bangunan dua lantai. "Bisa saja dibuat dua lantai. Karena kalau pembebasan lahan mah tidak bisa cepat. Anggarannya besar," kata dia.

Selain merehabilitasi SDN 2 Karangpawitan, pada 2022 akan juga dilakukan perbaikan ruang kelas di belasan sekolah lainnya. Dodi menyebutkan, akan ada 19 sekolah yang mendapat jatah rehabilitasi pada tahun ini. "Usulan untuk 2023 itu 110 sekolah. Tapi nanti keluarnya dari kementerian dicocokkan dengan dapodik," kata dia.

Sebelumnya dilaporkan, sebanyak dua ruangan di SDN 2 Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, mengalami kerusakan. Satu ruangan merupakan ruang guru dan satunya adalah ruang kelas 1.

Kepala SDN 2 Karangpawitan, Hendrik Sumantri, mengatakan, dua ruangan itu telah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun. Bahkan, sejak 2019, ruang guru yang sudah rusak berat itu tak lagi digunakan untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. Pihak sekolah terpaksa harus memindahkan tempat kerja guru ke ruang kelas 6.

Sementara satu ruang kelas yang mengalami kerusakan sedang tetap digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM) kelas 1 dan kelas 2. Sebab, jumlah ruang kelas di sekolah itu memang masih kurang. "Di sekolah ini hanya ada lima ruang kelas. Satu dipakai untuk ruang guru," kata Hendrik saat ditemui Republika, Rabu.

Ia menyebutkan, saat ini hanya terdapat empat ruang kelas yang digunakan efektif untuk KBM. Padahal, di sekolah itu terdapat enam rombongan belajar (rombel).

Untuk menyiasati agar seluruh siswa dapat tetap belajar secara efektif, pihak sekolah menggunakan ruangan panggung untuk tempat KBM siswa kelas 5, yang jumlah rombelnya lebih sedikit dibandingkan kelas lainnya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement