Selasa 07 Jun 2022 12:46 WIB

Formula E Selesai, PDIP Lanjutkan Wacana Interpelasi 

Gembong menilai, pemprov mengabaikan keterbukaan transparansi pengelolaan APBD. 

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono (kanan).
Foto: Dok pribadi
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan, Formula E memang telah rampung dilaksanakan 4 Juni 2022 lalu. Namun demikian, kata dia, interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan terkait Formula E akan tetap berlanjut.

“Interpelasi bukan berhenti karena Formula E sudah terlaksana,” kata Gembong di Jakarta, Selasa (7/6).

Dia menambahkan, pihaknya saat ini masih mendorong pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk kembali menjadwalkan rapat badan musyawarah (Bamus) yang sempat tertunda. Setelahnya, dia berharap, bisa langsung melaksanakan rapat paripurna yang sempat tak memenuhi kuota minimum anggota hadir (kuorum).

“Saat ini kami (masih) mendorong pimpinan untuk segera menjadwalkan rapat bamus,” jelasnya.

Ditanya soal gelaran Formula E, Gembong beranggapan, Pemprov DKI hanya mengejar kelancaran gelaran Formula E. Tetapi, katanya, mengabaikan keterbukaan transparansi pengelolaan APBD yang digunakan senilai Rp 560 miliar.

Dia berharap, Pemprov DKI bisa menjelaskan keterbukaan penyelenggaraan ajang balap mobil listrik internasional itu. Tujuannya, agar tidak menimbulkan praduga yang bermacam-macam. “Supaya terang-benderang pengelolaan APBD di ajang itu,” katanya.

Dia menyebut, dukungan sudah pasti diberikan Fraksi PDIP terkait ajang tersebut sebelumnya. Namun, Gembong menegaskan, kebutuhan keterbukaan informasi penyelenggaraan dan pengelolaan anggaran dari Pemprov DKI.

“Kami mendukung dengan syarat ada keterbukaan pengelolaan keuangan melalui interpelasi,” katanya.

Meskipun mendukung, pihaknya tetap mengkritik konstruksi atap tribun sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, yang ambruk. Dia mengatakan, hal itu karena persiapan yang tidak matang dari pihak penyelenggara. “Niat begitu tinggi, tapi tidak disikapi dengan matang,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement