Selasa 07 Jun 2022 12:36 WIB

Dicurigai Sebagai Dukun Santet, Suami-Istri Digerebek Warga

Tidak hanya dianiaya, rumah pasangan suami-istri tersebut pun dirusak warga.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pasangan suami-istri asal Dusun Cendil, Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, yakni SN (66) dan MM (62) dianiaya sekitar 50-an orang lantaran keduanya dicurigai sebagai dukun santet. Tidak hanya dianiaya, rumah pasangan suami-istri tersebut pun rusak setelah menjadi sasaran amukan massa. Beruntung, jajaran Satreskrim Polres Probolinggo bersama Unit Reskrim Polsek Paiton bisa segera meredam amukan massa, sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan, pelaku yang menginisiasi pengerahan massa menyikapi isu santet tersebut adalah tetangga korban berinisial JL (30). Ia menjelaskan, kasus ini bermula ketika SN dituduh menyantet RKY (26), warga desa setempat, dimana yang bersangkutan sakit selama satu bulan dengan kondisi perut membesar.

Baca Juga

Warga desa yang terhasut akhirnya beramai-ramai mendatangi rumah korban. "Setibanya di lokasi, SN yang tengah duduk langsung ditarik oleh pelaku yang kemudian dipukuli secara bersama-sama. Tak hanya menganiaya SN, para pelaku juga melakukan penganiayaan terhadap istrinya saudari MM," kata Teuku, Selasa (7/6).

Usai melakukan penganiayaan terhadap SN dan istrinya, beberapa pelaku lainnya masuk ke rumah dan melakukan pengrusakan dengan cara melemparinya dengan batu. Pelaku juga membakar dinding bambu bagian belakang rumah korban menggunakan jurigen berisi minyak yang telah disiapkan.

"Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi, kami amankan salah satu pelaku berinsial JL. Sementara ada beberapa pelaku lain yang sedang kami lakukan pengejaran," ujar Teuku 

Teukeu menyatakan, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Adapun barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian di antaranya 32 batu, satu buah jerigen, satu unit televisi 21 inchi, satu botol alamo berisi BBM, satu plastik mika penutup meteran listrik, pecahan genteng, asbes, jendela, dan pintu. 

Kapolsek Paiton Iptu Maskur Ansori mengimbau masyarakat tidak mudah termakan isu hoaks yang dapat merugikan orang lain. "Kami pastikan isu santet ini adalah hoaks. Kami berharap kejadian ini tidak terjadi di tempat lain. Oleh karena itu bila ada isu seperti ini silakan melapor ke Babinsa maupun Bhabinkamtibmas di wilayah hukumnya," kata Ansori. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement