REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan nilai ekspor di Maluku pada periode Januari-April 2022 mengalami penurunan sekitar 29,62 persen dibanding periode yang sama pada 2021.
"Secara kumulatif nilai ekspor Maluku pada periode Januari-April 2022 tercatat sebesar 6,23 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 29,62 persen, dibanding periode yang sama tahun 2021," kata Jessica Pupella, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku di Ambon.
Ia mengatakan, ekspor dari Maluku pada periode Januari-April 2022 berasal dari komoditas nonmigas senilai 6,23 juta dolar AS berupa ikan tuna, cumi-cumi, ikan Rajabau, kerapu hidup, dan lainnya. "Selama periode Januari-April 2022 volume ekspor Maluku mencapai 0,66 ribu ton atau menurun 53,74 persen dibanding periode yang sama tahun 2021," ujarnya.
Maluku melakukan ekspor ke negara anggota ASEAN pada Januari-April 2022 yang terbesar menuju Singapura senilai 3,12 juta dolar AS atau mengalami peningkatan 2,79 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Pada kawasan negara Asia lainnya yaitu Jepang memiliki nilai ekspor tertinggi diikuti oleh Hong Kong. Ekspor ke Jepang mengalami penurunan 40,94 persen, Hong Kong juga mengalami peningkatan sebesar 54,46 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Sedangkan ekspor Maluku pada April 2022 mencapai 3,80 juta AS atau naik sekitar 375,55 persen dibanding ekspor pada Maret 2022. Ekspor Maluku pada April 2022 berasal dari sektor nonmigas.
Ia menambahkan secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Januari-April 2022 mencapai 8,54 juta dolar AS, atau atau naik 59,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Sedangkan total nilai ekspor yang melalui pelabuhan luar Maluku pada April 2022 mencapai 4,04 atau naik 218,76 persen dibanding Maret 2022.