Jumat 03 Jun 2022 18:51 WIB

Ikhlas Keluarga Melepas Eril dan Penjelasan Syahid Akhirat

Pihak keluarga telah mengumumkan bahwa Eril yang tenggelam di Sungai Aare, wafat.

Karangan bunga duka cita untuk putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril terus berdatangan ke rumah dinas Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/6). Meski jenazah Eril belum ditemukan, Ridwan Kamil beserta keluarga sudah mengikhlaskan sepenuhnya bahwa Eril kemungkinan sudah meninggal di Sungai Aare, Swiss.
Foto:

Pada Kamis (2/6/2022) malam, Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar) menggelar shalat ghaib untuk Eril. Shalat dilakukan oleh seluruh jajaran MUI Jabar beserta perwakilan keluarga besar Ridwan Kamil di Bandung.

"Iya, MUI Jabar (sudah shalat gaib) karena ketentuan agama kalau meyakini sudah meninggal dunia dan diduga keras meyakini begitu, bahwa wajib segera di shalatkan," ujar Ketua Umum MUI Jabar, Rahmat Syafei, kepada wartawan. 

Rahmat menjelaskan, shalat dilakukan sudah berdasarkan kesepakatan bersama keluarga. Jadi, pihaknya menggelar shalat ghaib untuk Emmeril Kahn Mumtadz. 

"Karena sudah ada informasi langsung dari pihak yang bertanggung jawab dari Swiss, kemudian keyakinan berdasarkan syariat dan langkah-langkahnya sudah dikaji," katanya. 

Rahmat menjelaskan, shalat ghaib digelar atas asumsi, memang persyaratan shalat itu harus sudah yakin. Tapi, bisa mendekati aynulyakin itu keyakinan berdasarkan data dan situasi. 

"Data sudah disampaikan. Sudah lama. Hanya terakhir, data pertama dicari berusaha. Melaporkan bahwa data yang dari semua pihak mencari belum ketemu. Namun berikutnya karena sudah waktu secara medis. Itu waallahualam. Secara medis, orang tenggelam betul tenggelam tidak mungkin hidup dalam beberapa hari. Itu adalah yang meyakinkannya," paparnya.

Syahid akhirat

Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menjelaskan, takdir kematian seseorang adalah rahasia Allah SWT.    

Waallahualam. Ajal itu ada tiga yang Allah rahasiakan. Satu, Allah merahasiakan waktu. Dan setiap orang akan wafat pada waktu yang ditetapkan Allah. Tidak bisa diundur maju kan sedetik. Yang kedua tempat kita akan mendatangi tempat wafatnya kita, kematian kita. Dan ketiga, cara,” ujar Aa Gym dalam keterangan pada media.

Menurutnya, terkait cara, tidak ada satu pun yang mengetahui bagaimana cara dirinya meninggal dunia. Namun, jika seorang muslim tenggelam dalam keadaan beriman, menurutnya jika melihat rujukan Rasulullah SAW adalah bagian dari syahid. 

“Semoga demikianlah adanya karunia Allah bagi yang beriman. Semoga Allah mengaruniakan petunjuknya dan jalan keluar yang terbaik dunia akhirat beliau dan keluarga Kang Emil. Dan kita dapat mengambil hikmah dan amal sholeh dari kejadian ini. Amin,” paparnya.

Dalam penjelasannya, terkait mati syahid akhirat, Aa Gym juga menyertakan sejumlah hadist yang menegaskan status syahid seseorang yang meninggal dalam keadaan tenggelam.

Berikut penjelasannya:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bertanya (kepada sahabatnya), ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’  

Mereka menjawab, ‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah.’ Rasulullah SAW merespons, ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ Para sahabat bertanya ‘Mereka itu siapa ya Rasul?’ 

Rasulullah SAW menjawab, ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa tha‘un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid’.” (HR. Muslim)

Penjelasan kedua, ulama mengatakan syahid itu terbagi tiga. Pertama, syahid dunia wal akhirah artinya seseorang yang matinya dalam perang fi sabilillah. Kedua, syahid dunya yaitu seseorang yang matinya karena berperang namun tujuannya bukan mencari ridho Allah melainkan hanya mencari harta dan kedudukan. 

Ketiga, syahid akhirat yaitu seseorang yang matinya akibat kebakaran, sakit perut, terkena wabah atau virus, tenggelam dalam sungai atau lautan, tertimpa bangunan seperti gempa bumi, dan tewas akibat kecelakaan.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi SAW bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُونُ، وَالْمَبْطُونُ، وَالْغَرِقُ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

 

 

“Syuhada ada lima: orang yang meninggal sebab terjangkit wabah tho’un, meninggal karena sakit perut, meninggal karena tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan orang yang berjuang di jalan Allah ‘Azza wa jalla”( Hadist nomor 8305, musnad al-Imam Ahmad bin Hambal, juz 14:58). 

 

 

photo
Infografis Lima Bahasa Cinta dari Manusia untuk Allah. Ilustrasi muslim. Ilustrasi berdoa. Ilustrasi ibadah - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement