REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pada akhir tahun 2021 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, telah mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah maupun perguruan tinggi. Namun, tetap dengan menjaga protokol kesehatan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah pusat.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menjadi salah satu perguruan tinggi yang sudah mulai kembali, menerapkan bimbingan tugas akhir secara tatap muka (offline). Hal tersebut membuat mahasiswa sangat antusias, meskipun ada tanggapan dari beberapa mahasiswa yang merasa bimbingan online sudah cukup membuat tugas akhir.
Pihak kampus juga memastikan, seluruh dosen dan mahasiswa yang memilih bimbingan tugas akhir tatap muka, mayoritas sudah mendapatkan vaksin bosster dan tetap menerapkan 5M dilingkungan Universitas BSI.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI, Adi Supriyatna. Ia mengatakan, pada proses bimbingan tugas akhir tatap muka ini, tidak hanya dosen saja yang sudah harus bosster, namun mahasiswa pun demikian, atau minimal vaksin kedua.
Bimbingan tugas akhir secara tatap muka juga disambut dengan antusias oleh mahasiswa Prodi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI, salah satunya yaitu Syaripah yang mengaku lebih mudah memahami arahan dari dosen pembimbing terkait pengerjaan tugas akhir lewat bimbingan secara langsung.
“Saya pribadi lebih suka bimbingan tugas akhir secara tatap muka, karena akan lebih mudah memahami pengarahan dari dosen pembimbingnya. Ketika bimbingan secara online, kadang kurang memahami maksud dari dosen pembimbing. Tentunya juga memang sudah lama tidak ke kampus sejak pandemi, sehingga rindu juga suasana kampus,” kata Syaripah, Selasa (31/5/2022).
Sama halnya dengan Sri Diana, masih mahasiswa Prodi Sistem Informasi Akuntansi, yang berpendapat bahwa ia sangat bersyukur pelaksanaan bimbingan tugas akhi, sudah tatap muka.“Saya sangat bersyukur karena Universitas BSI sudah membolehkan bimbingan dengan metode tatap muka, karena menurut saya bimbingan tatap muka akan sangat efektif untuk mengarahkan pengerjaan tugas akhir, agar bisa meminimalisir revisi tugas akhir,” ungkap Sri.
Ia berharap, semoga dengan normalnya lagi kegiatan yang berlansung, akan lebih memudahkan mahasiswa Universitas BSI dalam menghasilkan tugas akhir yang lebih berkualitas dari sebelumnya.
Meski sudah bisa bimbingan offline, namun mahasiswa juga bisa melaksanakan bimbingan secara online. Alasannya beragam, salah satunya seperti diungkapkan Anggilia Indah Syafitri, yang merupakan mahasiswa Prodi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI. “Jujur sebenarnya saya ingin sekali melakukan bimbingan tugas akhir secara tatap muka. Tetapi karena terbenturnya jam kerja, serta jarak juga yang cukup jauh, maka saya melakukan bimbingan tugas akhir secara online. Alhamdulillah dosen pembimbing saya memahami kondisi tersebut sehingga membolehkan bimbingan secara online,” tukas Anggilia.