REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — VP Organizing Committee (OC) Formula E, Iman Sjafei, mengatakan, pihaknya memutuskan untuk membatalkan kerja sama dengan anak usaha BUMN PT Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Dikatakan dia, pada awalnya, bentuk kerja sama tersebut juga bukan merupakan sponsor, melainkan potongan harga dari pembelian bahan bakar hijau sebagai Generator Set (Genset) bagi kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
“Pihak panitia barusan memutuskan nggak mengambil diskonnya. Jadi most likely nggak jadi,” kata Iman kepada awak media di Jakarta, Rabu (1/5).
Pihaknya mengaku khawatir, jika pemberian potongan harga itu diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dia mengklaim, tidak mengambil potongan itu karena menjunjung prinsip Good Corporate Government (GCG).
“Kan gini loh, mereka kan dari BUMN juga. Kalau ngasihnya sponsorship enak, tapi ini ngasihnya potongan harga. Biar sama-sama enak, jadi kita nggak ambil dulu,” jelasnya.
Iman mengatakan, dengan tidak dimasukkannya anak usaha BUMN itu ke daftar sponsor, menjadikan total perusahaan pendukung FE menjadi 30. Dia menambahkan, dari 30 perusahaan itu, 29 di antaranya swasta, dan satu lainnya dari BUMD. “(BUMN) Nggak ada,” tuturnya.
Ditanya anak usaha Pertamina yang mendapat informasi pembatalan kerja sama itu, Iman menampiknya. Menurut dia, hal itu karena kerja sama hanya sebagian dari perjanjian bisnis biasa.
“Iya nggak apa-apa, bukan pembatalan kerja sama juga, kan nggak ada yang dirugikan juga,” katanya.
Terlebih, lanjut dia, saat anak usaha Pertamina itu juga tidak bisa dikategorikan sebagai sponsor. Menyoal nama PT Kilang Pertamina Internasional yang ada di list sponsor, Iman mengatakan hal itu hanya sebatas salah informasi.
Sebelumnya, diketahui jika Pertamina mulai memperkuat langkahnya dalam transisi energi dengan menghadirkan produk green energy. Penggunaan bahan bakar nabati yang digunakan pada generator penghasil listrik di ajang FE itu, diawali penandatanganan beberapa pihak.
Utamanya, yang melibatkan Direktur Dukungan Bisnis PT Jakarta Propertindo Muhammad Taufiqurrahman dan Dirut PT KPI Taufik Adityawarman di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, pada Selasa (31/5/2022) kemarin.