Rabu 01 Jun 2022 08:13 WIB

Satreskrim Kantongi Pelaku Pembegalan di Depan Asrama Polisi Kemayoran

Korban dibegal tiga pelaku yang menyerangnya dengan celurit.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pelaku pembegalan beraksi di Jalan Angkasa, depan Asrama Polisi Kemayoran, Jakarta Pusat (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol112
Pelaku pembegalan beraksi di Jalan Angkasa, depan Asrama Polisi Kemayoran, Jakarta Pusat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat (Satreskrim Polrestro Jakpus) mengantongi ciri terduga pelaku pembegalan terhadap kurir salah satu pasar daring nasional, Chandra Hermawan (20 tahun) di depan Asrama Polisi Kemayoran, Jakpus pada Jumat (27/5/2022).

"Sudah kita kantongi ciri-ciri pelaku pembegalan. Anggota masih di lapangan melakukan pengejaran," kata Kepala Satreskrim Polrestro Jakpus Kompol Gunarto di Jakarta, Selasa (31/5/2022). Dia mengatakan, jajarannya telah memeriksa dari kamera pengintai (CCTV) di sekitar lokasi pembegalan, tepatnya di Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran.

Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan agar pelaku dapat segera tertangkap. Korban begal, Chandra Hermawan mengaku selain motornya dibegal, juga terkena sabetan senjata tajam di bagian pipi sebelah kiri dan mendapat sedikitnya 11 jahitan.

Kronologi bermula saat Chandra bersama rekannya, melintas Jalan Angkasa dan mendorong motor teman yang mogok dengan cara menempelkan kaki pada knalpotnya pada Jumat sekitar pukul 05.00 WIB. Kemudian, ia menyadari ada tiga orang yang telah membuntuti mereka dari Jalan Industri, yang berada sekitar 1,5 kilometer dari tempat kejadian.

Saat berada di depan Lapangan Bola Asrama Polisi, kata Gunarto, pelaku langsung menyerang korban dengan cara menendang, namun meleset. Pelaku begal berteriak agar korban berhenti membawa motor dan tiga orang pelaku menyerangnya. "Saya disabet dengan celurit karena hendak menyelamatkan motor. Mata saya juga lebam karena saat berbalik, badan saya menabrak pohon," kata Gunarto.

Chandra berharap, kawanan begal tertangkap dan sepeda motor automatik sebagai penunjang pekerjaannya sehari-hari segera kembali ."Motor itu biasa saya gunakan dalam bekerja untuk antar barang. Saya kerja di Shoppee. Kalau tidak ada motor, saya bingung nanti untuk bekerja," kata Chandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement