REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Penasehat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yuliandre Darwis mengusulkan supaya Kota Padang Panjang sebagai Kota Sejarah.
Sosok yang juga salah satu Komisioner KPI Pusat menilai Padang Panjang memiliki spirit sebagai Kota Sejarah karena banyak menyimpan sejarah perjuangan bangsa.
"Orang datang ke Sumbar melihat keindahan alam, tapi next destination-nya, ingin tahu sejarah Minangkabau itu ya di Padang Panjang," kata Yuliandre, Selasa (31/5/2022).
Yuliandre merupakan bagian dari tim ahli Percepatan Pembangunan Kota Padang Panjang.
Menurut dia, Padang Panjang merupakan pilar penting dalam kemajuan peradaban Minangkabau. Karena dari dulu hingga sekarang, Padang Panjang identik dengan pendidikan. Baik itu pendidikan Islam maupun pendidikan umum.
Yuliandre mengajak Pemko Padang Panjang dapat berkolaborasi guna memunculkan opini tersebut dan dapat memvisualisasikannya. "Museum PDIKM perlu diperkuat secara karakter, konsep, narasinya diambil lagi," ujar Yuliandre.
Ia mencontohkan seperti karya sastra Tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang terkenal sampai keluar negeri. Menurut dia, imajinasi novel tersebut walaupun fiksi, tapi bisa memunculkan sebuah destinasi.
Pada novel karangan Buya Hamka yang sangat terkenal itu, terdapat cerita pertemuan Hayati dan Zainuddin setelah sekian lama tidak berjumpa saat pacuan kuda di Bancah Laweh Padang Panjang. Menurut Yuliandre, dengan membangkitkan sejarah yang tervisualisasi dengan baik, dengan data pendukung yang kuat, maka Padang Panjang akan menjadi destinasi sejarah yang dapat mengundang investasi.