REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memperkirakan pembangunan jalan Tol Manado-Amurang akan memerlukan dana sebesar Rp11 triliun. "Panjang bentangan tol ini kira-kira 80 kilometer," kata Kepala Dinas Penanaman Modal-Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMP-PTSP) Sulut, Franky Manumpil di Manado, Selasa (31/5/2022).
Progres rencana pembangunan tol kedua di Sulut tersebut sampai pada pelaksanaan uji kelayakan (feasibility study) untuk mempercepat investor masuk. "Kami masih mencari investor. Kami berharap ketika studi kelayakan itu sudah selesai, investor akan semakin cepat masuk dari sisi pendanaan," katanya.
Apabila tahapan itu sudah siap, pemerintah daerah bersama dengan pemerintah pusat akan bersama-sama melakukan promosi rencana pembangunan tol tersebut. Dia mengatakan, tol tersebut akan terkoneksi dengan Kabupaten Bolaang Mongondow untuk menopang Kawasan Industri Mongondow (Kimong).
"Saat ini sudah beroperasi Tol Manado-Bitung, ketika ini tersambung maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi mulai dari Bolaang Mongondow hingga Kota Bitung," jelasnya.
Tol Manado-Amurang ini, lanjut dia, akan ikut mendorong munculnya kawasan cepat tumbuh sekaligus menjadi urat nadi kegiatan distribusi barang dan jasa.
"Otomatis ketika dibangun tol ini juga akan memangkas waktu tempuh mengakses daerah tersebut," ujarnya.