REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melalui UPT Parkir mengklaim optimalisasi mesin parkir elektronik yang sudah berjalan di Jalan Braga dan Jalan Lembong mendongkrak pendapatan hingga 50 persen. Optimalisasi mesin parkir elektronik terus didorong untuk menekan kebocoran.
"Baru saja sudah pada dipanggil jukir-jukir dan alhamdulillah ada di angka 30-50 persen kenaikan," ujar Kepala UPT Parkir Dishub Kota Bandung Yogi Mamesa saat dihubungi, Senin (30/5/2022).
Ia menyebut kenaikan pendapatan parkir antara 30 hingga 50 persen baru untuk Jalan Braga dan Jalan Lembong. Pihaknya berharap kenaikan pendapatan parkir terjadi juga di ruas-ruas jalan lainnya yang terdapat mesin parkir elektronik.
"Taruh di Jalan Braga kemarin-kemarin dapat Rp 500 ribu tinggal tambahin 50 persen jadi Rp 750 ribu," katanya. Total raihan parkir di seluruh Kota Bandung yang didapat melalui mesin parkir elektronik mencapai angka Rp 11-12 juta.
"Rp 11-12 juta per hari seluruh Kota Bandung," jelas Yogi.
Menurutnya optimalisasi mesin parkir elektronik akan dilanjutkan di ruas jalan lain seperti Jalan ABC, Jalan Suniaraja, dan Jalan Banceuy. Ia berharap optimalisasi dapat meningkatkan raihan pendapatan parkir. Pihaknya menargetkan tahun 2022 dapat memperoleh pendapatan dari parkir mencapai Rp 25 miliar.
"Target tahun ini Rp 23-24 miliar. Hampir Rp 25 miliar," katanya.
Yogi menegaskan optimalisasi mesin parkir elektronik dilakukan untuk menekan kebocoran pendapatan dari parkir. Ia menuturkan optimalisasi mesin parkir elektronik di Kota Bandung yang mencapai 445 unit akan dilaksanakan selama 49 hari ke depan. Penggunaan mesin parkir elektronik akan difokuskan di pusat kota.